Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utamakan Lulusan Kampus Ternama dan "Cum Laude" Jadi PNS, Menteri Yuddy Dikritik

Kompas.com - 01/06/2016, 14:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi II DPR Ahmad Riza Patria mengkritik kebijakan yang diterapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait perekrutan calon pegawai negeri sipil.

Ia menilai tidak adil kebijakan yang mengutamakan lulusan kampus ternama hingga lulusan cum laude.

"Itu tidak memberikan keadilan bagi perguruan tinggi lain dan bagi masyarakat luas," kata Riza saat dihubungi, Rabu (1/6/2016).

Riza mengatakan, Kemenpan-RB boleh saja mendorong lulusan perguruan tinggi ternama hingga lulusan yang mendapat nilai cum laude untuk mengikuti tes CPNS.

Namun, bukan berarti mereka mendapatkan jalur khusus yang berbeda dibandingkan masyarakat lainnya.

"Seleksi harus tetap dilalui. Jangan serta-merta diterima begitu saja," ucapnya.

Terlebih lagi, lulusan perguruan tinggi ternama dan mendapat nilai cum laude bukan jaminan akan menjadi PNS yang baik. Ia meminta Menpan-RB Yuddy Chrisnandi mengoreksi lagi kebijakan itu.

"Orang baik itu tidak cukup cerdas dan pintar, tapi juga integritas serta kesehatan jasmani dan rohani harus dilihat. Saya kira siapa saja punya hak yang sama untuk menjadi PNS," ucap Riza.

Walau dalam jumlah terbatas, pemerintah kemungkinan besar akan membuka lowongan PNS tahun 2016.

Menteri Yuddy mengatakan, pihaknya akan memberi syarat berat bagi calon yang akan mendaftar jadi PNS. (Baca: Rekrut CPNS, Lulusan Kampus Ternama Diutamakan)

Untuk pelamar umum, walau jumlahnya belum ditentukan, pihaknya akan mengutamakan calon dari perguruan tinggi ternama.

"Supaya mendapatkan calon bagus," katanya, pekan lalu.

Sebelumnya Yuddy juga menyebut bahwa bagi lulusan cum laude dapat lolos seleksi CPNS tanpa tes.

"Mahasiswa cum laude dan dari perguruan tinggi ternama, silakan masuk, mau pilih posisi di mana saja. Saya jamin tanpa tes, hanya syarat administrasi saja," kata Yuddy.

(Baca: Menpan: Mahasiswa "Cum Laude" Jadi PNS Tanpa Tes)

Ia menambahkan, mahasiswa yang lulus dengan indeks prestasi tinggi merupakan sumber daya manusia unggul.

Bagi pemerintah, kata dia, haram hukumnya menyiakan-nyiakan mereka karena mereka berpotensi mampu meningkatkan kinerja aparatur sipil negara.

"Para rektor perguruan tinggi, silakan menghubungi kami jika ada mahasiwanya yang berprestasi," tambahnya.

Kompas TV Takut Bolos, Walkot Cek Absensi PNS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com