Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Simposium Lawan PKI, Tokoh Ormas Hingga Purnawirawan TNI Akan Jadi Pembicara

Kompas.com - 30/05/2016, 19:38 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Simposium Nasional bertajuk "Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain" akan digelar pada 1-2 Juni 2016 mendatang. Simposium tersebut akan membahas PKI dan ideologinya dari empat sudut pandangan.

"Angel simposium nanti akan membahas dari sisi sejarah, ideologi, agama, konstitusi," kata Ketua pelaksana simposium Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri saat konferensi pers di Dewan Dakwah Indonesia, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Empat sudut pandangan tersebut akan dibahas secara terpisah pada dua hari simposium. Pada Rabu (1/6/2016), sesi I akan membahas dari sudut pandangan Ideologi dengan tema "Partai Komunis Indonesia dari Aspek Ideologi".

Sesi ini akan dihadiri oleh Letjen TNI (Purn) Sayidiman Soejohadiprojo, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, dan Ekonom Sri Edi Swasono.

(Baca: Luhut: Soal Simposium Buatan Purnawirawan TNI, Apa yang Mau Ditandingkan?)

Sesi II akan membahas dari sudut pandangan sejarah dengan tema "Partai Komunis Indonesia dalam Aspek Sejarah". Sesi ini akan dihadiri oleh Letjen (Purn) Sintong Panjaitan, Guru Besar sejarah dari Universitas Padjajaran Ahmad Mansur Suryanegara, dan Sejarawan Universitas Negeri Surabaya Aminuddin Kasdi.

Hari kedua simposium, Kamis (2/6/2016), sesi III akan membahas dari sudut pandangan agama dengan tema "Ideologi Komunis dalam Perspektif Agama".

Sesi ini akan dihadiri oleh mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Yunahar Ilyas, mantan sekjen Pengurus Besar Nahdatul Ulama Marsudi Syuhud, Ketua Bidang Organisasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) I Dewa Putu Sukardi dan Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo.

(Baca: Didukung Ryamizard, Purnawirawan TNI Akan Bentuk Simposium Lawan PKI)

Sesi ke IV simposium akan membahas dari sudut pandangan konstitusi, dengan tama "Komunisme, Marxisme, Leninisme dalam Perspektif Konstitusi NKRI".

Sesi ini akan dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon, Brigjen TNI (Purn) Saafroedin Bahar, dan Letjen TNI (Purn) Achmad Rustandi.

Kiki mengatakan, simposium tak hanya membahas fenomena kebangkitan PKI. Dalam simposium ini juga akan membahas Ideologi kapitalisme.

"Akan tetapi tidak hanya kesitu aja, kami juga mengkritisi kepentingan kapitalis. Itu ada dari pembicara nanti," ucap Kiki.

Kompas TV Massa Tolak Simposium Nasional Digelar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com