Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahan Pimpinan Gafatar, Polri Sita Alat Elektronik hingga Buku Bacaan Wajib

Kompas.com - 30/05/2016, 18:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal Polri menahan tiga pimpinan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pada Rabu (25/5/2015) malam. Sejumlah barang bukti turut disita.

Kepala Subdirektorat I Keamanan Negara Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, AKBP Satria Adhy Permana mengatakan, polisi menyita 15 laptop, sejumlah ponsel, dan buku-buku wajib yang harus dibaca oleh pengikut Negeri Karunia Tuan Semesta Nusantara.

Ada pula VCD dokumentasi deklarasi negara di daerah, akta aqiqah, akta pengorbanan, hingga Tabloid Gafatar.

"Buku-bukunya kemudian menjadi kewajiban untuk dibaca setiap malam. Tengah malam pukul 02.00 atau 03.00, Bangun Aktivitas Malam (BAM)," ujar Satria di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/5/2016).

"Mengulangi ajaran-ajaran yang telah disampaikan Ahmad Musaddeq ke pengikutnya," sambung dia.

Satria pun menunjukkan buku berjudul Teologi Abraham: Membangun Kesatuan Iman Yahudi, Kristen dan Islam yang ditulis oleh Mahful Muis Tumanurung.

"Di mana membangun satu kesatuan pokok-pokok ajaran agama, tiga pokok ajaran agama yang disatukan menjadi pemahaman fundamental dan dalam kegiatan keagamaan nilai Abraham ini menyatukan kegiatan tiga ajaran tersebut," kata Satria.

Adapun tiga pimpinan Gafatar yang ditahan Bareskrim Polri adalah Ahmad Musaddeq, Mahful Muis Tumanurung, dan Andri Cahya.

Dalam struktur pemerintahan Negeri Karunia Nusantara, Andri berperan sebagai presiden. Sedangkan Mahful berperan sebagai wakil presiden.

Adapun berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan Polri, telah terpenuhi fakta-fakta hukum dan empat alat bukti sebelum memutuskan menahan ketiganya.

Keterangan saksi 48 orang, keterangan ahli dua orang, dan satu keterangan ahli hukum pidana.

Selain itu, polisi juga menambahkan keterangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama .

"Untuk surat kami juga dapatkan dokumen-dokumen dan fakta MUI," kata Satria.

"Petunjuk sudah kami dapatkan dari rangkaian barang bukti dan saksi yang dapat menguatkan pidana penistaan agama dan upaya pemufakatan makar," tutur dia.

Kompas TV MUI Nyatakan Gafatar Sesat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com