JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil tiga menterinya ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/5/2016), untuk memastikan harga komoditas pokok turun menjelang puasa dan Lebaran.
Tiga menteri yang dipanggil ialah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Presiden sudah berulang kali memberikan instruksi kepada Mentan, Mendag, dan Menteri BUMN untuk beberapa komoditas utama itu harganya harus turun, bukan lagi stabil. Karena harganya sudah berubah tinggi, maka harus diturunkan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden, lanjut Pramono, ingin mengubah citra selama ini bahwa setiap puasa dan Lebaran harga bahan pokok selalu naik. Harga komoditas yang menjadi perhatian Presiden ialah gula, beras, bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan daging sapi.
(Baca: Rizal Ramli: Arahan Presiden Jelas, Harga Daging Sapi Harus Rp 80.000)
"Sekarang harga pasar itu ada tangan-tangan yang ingin memperkuat dan memainkan harga tersebut," kata Pramono.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menambahkan, satu-satunya cara untuk menjaga harga tetap stabil adalah dengan membuka keran impor.
Untuk daging sapi, misalnya, pemerintah sudah bekerja sama dengan Australia, Selandia Baru, dan India yang akan mengimpor pasokan ke Indonesia.
"Sebenarnya dari sananya, Australia itu harganya rendah. Dari Australia itu sekitar Rp 58.000-an, tetapi kenapa di sini sampai jadi Rp 120.000. Sementara itu, di Malaysia, Singapura, mereka bisa harga Rp 75.000. Indonesia harus bisa harga Rp 80.000," ucap Pramono.