Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Jokowi Jadi Pembicara Utama dalam Forum KTT G-7 Outreach

Kompas.com - 27/05/2016, 08:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 Outreach di Ise-Shima, Jepang, Jumat (27/5/2016). Dari dua sesi yang ada pada acara, Presiden Jokowi dinaubatkan menjadi pembicara utama dalam sesi pertama, yakni pembahasan mengenai stabilitas dan kesejahteraan Asia.

"Di Sesi ini, Presiden Jokowi duduk di sisi kanan PM Abe dan di samping kiri Kanselir Jerman Angela Merkel. Di sesi ini, Presiden ‎Jokowi menjadi pembicara utama dalam pembahasan mengenai stabilitas dan kesejahteraan Asia,"  ujar Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana melalui siaran pers, Jumat pagi.

Setelah sesi tersebut selesai, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam sesi Short Conversation.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi akan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad dan Dubes Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.

Sementara itu, PM Abe didampingi antara lain oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara Seto dan Penasihat Khusus PM Hasegawa, Wakil Menteri Luar Negeri Sugiyama.

Usai bertemu dengan PM Abe dalam sesi Short Conversation, Presiden Jokowi mengikuti sesi Foto Bersama dan berdiri di antara Presiden Perancis François Hollande dan PM Inggris David Cameron.

Setelah mengikuti Sesi Foto bersama, Presiden Jokowi mengikuti Sesi II G-7 Outreach Meeting. Pada sesi ini, Presiden Jokowi duduk di antara PM Abe dan PM Inggris David Cameron.

Di penghujung kehadirannya di KTT G-7 Outreach, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Perancis François Hollande. Presiden akan bertolak kembali ke tanah air pada petang hari dan diperkirakan tiba di Jakarta pada Jumat, 27 Mei 2016 tengah malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com