Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera, Dana PKH Dikirim Lewat Ponsel

Kompas.com - 19/05/2016, 13:47 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


PALEMBANG, KOMPAS.com
- Pemerintah segera menerapkan pengiriman uang digital dalam sistem keuangan inklusif untuk bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH). Akan ada 100 kota untuk uji coba penerapan secara nasional. Palembang, Ibu Kota Sumatera Selatan, menjadi salah satunya.

Langkah ini bertujuan mengantisipasi kemungkinan pemotongan atau penyimpangan dalam penyaluran bantuan. Bantuan dikirim ke nomor rekening yang bisa diakses lewat telepon genggam atau ponsel penerima PKH.

"Kalau beras itu ada yang namanya 'bagi rata' (kepala desa membagi rata jatah beras bagi semua warga, termasuk warga non-PKH), nanti tidak ada lagi seperti itu," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Aula Prameswari, Kantor Walikota, Palembang, Rabu (18/5/2015).

Menurut Khofifah, penerima bantuan program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra)—sebelumnya bernama raskin—haruslah orang yang namanya tercantum dalam daftar. Penggunaan uang digital dalam model keuangan inklusif, ujar dia, akan memastikan bantuan dana PKH langsung diberikan kepada penerima yang terdaftar. 

"Tidak akan salah sasaran," tegas Khofifah.

Lebih bisa dikelola

Keuntungan lain dari sistem tersebut, lanjut Khofifah, penerima PKH bakal lebih bebas mengelola dana sesuai kebutuhan. Uang bisa dicairkan sebagian saat dibutuhkan di bank tertunjuk atau dikonversikan menjadi barang di toko ritel yang sudah ditunjuk sebagai agen untuk mekanisme keuangan inklusif ini.

Ilustrasi

Kalau masih ada kelebihan, dana itu bisa ditabung untuk digunakan bila diperlukan saja. Adapun nomor rekening sebagai tujuan pengiriman dana pun mudah diingat karena sama dengan nomor ponsel bagi peserta yang sudah memiliki telepon genggam.

"Misalnya, ibu hamil terima (bantuan) Rp 1,2 juta yang dicairkan empat kali. Tiba-tiba, oh saya butuh kacang hijau, maka bisa ditukarkan (sebagian dana) untuk (membeli) kacang hijau," tutur Khofifah memberi contoh.

Untuk mematangkan sistem ini, Kementerian Sosial tidak bekerja sendiri. Agen penyedia barang diseleksi bersama Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Perbankan juga dilibatkan dalam proses ini.

"Ada semacam chip dalam kartu (SIM card ponsel) dan ada agen yang ditunjuk. Dari agen nanti ada notifikasi. Misalnya, dana Rastra itu Rp 110.800, bisa dikonversikan untuk beras, telur, atau kacang hijau (tidak harus beras saja)," kata Khofifah.

Sebelumnya, ujar Khofifah, uji coba model keuangan inklusif—untuk pembagian Rastra—digelar di tiga kabupaten kota sebanyak dua kali. Hasilnya, sebut dia, 95 persen peserta merasa puas dengan layanan ini.

Meski boleh dikatakan berhasil, kuantitas dan kualitas agen keuangan dan barang ini masih terus dimatangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Kemensos.

"Kami sudah punya peta 100 kota ini, di mana banknya, berapa jumlah agennya. Memungkinkan Juni ini sudah dimulai," ucap Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com