Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrab Saat Bertemu di Munaslub Golkar, Islah Rommy dan Djan Dimungkinkan

Kompas.com - 15/05/2016, 18:48 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Siti Zuhro mengapresiasi pertemuan akrab antara Djan Faridz dan Muhammad Romahurmuziy dalam pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya, Sabtu (14/5/2016) malam di Nusa Dua, Bali.

Menurut Siti, pertemuan akrab tersebut merupakan langkah baik dalam menuju islah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Bagus. Partai yang friksi itu sudah kehilangan dukungan dari publik. Publik sudah bosan," kata Siti di Jakarta, Minggu (15/5/2016).

Siti mengimbau agar masyarakat tidak membiarkan friksi yang terjadi di tubuh partai. Kata dia, hal itu merupakan sebuah penyakit.

Siti sepakat dengan Presiden Joko Widodo yang hingga kini belum melakukan perombakan kabinet. Ia berharap, pemerintah mendorong penyelesaian konflik di dalam tubuh partai.

"Bukan berarti intervensi, tetapi mendorong agar pilar penting demokrasi ini melakukan reformasi secara konkret. Islah tidak menutup kemungkinan," ucap Siti.

Siti mengatakan, tidak mungkin satu pihak yang mengalami friksi meniadakan kekuatan lain. Untuk itu, kata dia, penghilangan friksi dengan penyatuan partai adalah langkah yang terbaik.

"Yang kurang kan kemauan politiknya dan kedewasaan politiknya," tutur Siti.

Sebelumnya, Djan Faridz tiba terlebih dahulu pada Munaslub Golkar sekitar pukul 18.45 Wita. Ketua Umum hasil Muktamar Jakarta itu lantas menyalami satu per satu tokoh Golkar yang tiba terlebih dahulu.

Selang sepuluh menit, giliran Romahurmuziy yang tiba. Seperti Djan, pria yang akrab disapa Rommy itu menyalami terlebih dahulu para tokoh Golkar yang telah hadir.

Melihat kehadiran Rommy, Djan yang berada di ujung kiri podium mendadak berjalan ke arah Rommy yang terlihat sedang menyalami Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung.

Setelah bertemu, Djan langsung menyalami Rommy. Sontak, aksi tersebut membuat para politisi Golkar yang melihatnya berteriak riuh rendah.

Terlebih lagi, Djan memeluk Rommy dan beberapa kali terlihat mengembangkan senyumnya. Tak hanya itu, Akbar yang melihat tingkah keduanya bahkan mengajak mereka untuk foto bersama.

Ditemui terpisah, Djan mengatakan, selama ini dirinya selalu membangun komunikasi dengan Rommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com