Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iuran Rp 1 Miliar dalam Munaslub Golkar Bisa Timbulkan Masalah

Kompas.com - 07/05/2016, 15:57 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai momentum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar saat ini telah tercoreng dengan iuran sebesar Rp 1 miliar yang ditetapkan untuk para calon ketua umum.

Padahal, sebelumnya, Golkar telah menanyakan hal tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan hal itu dilarang karena masuk ke dalam gratifikasi.

"Ini bisa menjadi ancaman bagi dirinya (Golkar). Kalau nanti Munaslub jadi masalah dari sisi hukum bagaimana? Padahal, jelas KPK melarang memberikan iuran sebesar Rp 1 miliar karena masuk kategori gratifikasi," ujar Sebastian saat ditemui di Jakarta, Sabtu (7/5/2016).

(Baca: KPK Larang Golkar Tarik Iuran Rp 1 Miliar untuk Munaslub)

Hal tersebut, kata Sebastian, sangat kontras dengan upaya yang digalang masyarakat saat ini utuk memerangi politik uang.

"Namun, dengan model Munaslub begini, Golkar sama saja melegalkan transaksi politik uang seperti ini," kata dia.

Menurut Sebastian, Partai Golkar harus memanfaatkan Munaslub dengan baik untuk perbaikan partai. Jika tidak, hal ini akan menjadi ancaman serius bagi partai berlambang pohon beringin itu ke depan.

(Baca: SC Munaslub Golkar Ubah "Uang Pendaftaran" Jadi "Sumbangan")

Dalam hal ini, Golkar harus dapat melihat tantangan perkembangan masyarakat. Sebab, tidak ada partai besar yang tidak menjawab perkembangan politik di masyarakat.

"Saya lihat apakah Munaslub bisa menyelesaikan masalah tersebut (perkembangan di masyarakat). Selain itu, juga apakah dapat menyelesaikan masalah mereka (internal) agar bisa menjadi satu," ujar Sebastian.

Sebelumnya diberitakan, KPK melarang penarikan iuran Rp 1 miliar terhadap setiap calon ketua umum Partai Golkar karena merupakan bagian dari politik uang. Panitia Munaslub akhirnya mengubah iuran wajib itu menjadi iuran sukarela.

Namun, sebanyak enam calon lainnya sudah menyetorkan iuran Rp 1 miliar. Hanya dua calon yang belum menyerahkan iuran itu, tetapi akhirnya tetap lolos verifikasi.

Kompas TV Mahar Rp 1 M Caketum Golkar Masih Didebatkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com