JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan, banyak pihak yang khawatir jika Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dihidupkan kembali, maka Indonesia pun akan kembali ke masa Orde Baru.
Kekhawatiran itu juga sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada pertanyaan Presiden, 'Pak Ketua, kalau amandemen, apa tidak buka kotak pandora?' Sebagaimana pertanyaan orang banyak," ujar Zulkifli di Hotel Bumi Minang, Padang, Senin (11/4/2016).
Namun, Zulkifli membantah kekhawatiran tersebut. Menurut dia, GBHN nantinya tidak akan membangkitkan keburukan yang terjadi pada masa lalu.
Amandemen kali ini, kata dia, sudah terfokus pada poin yang akan diamandemen, demikian dengan bunyinya.
(Baca: Ada Apa di Balik Wacana Menghidupkan Kembali GBHN?)
"Kalau mau pasal yang lain, maka prosesnya harus diubah lagi. Sosialisasi dulu, kajian akademis dulu, jadi panjang. Sudah, tidak usah khawatir, ini tidak akan ke mana-mana," kata dia.
Atas kekhawatiran tersebut, MPR kemudian gencar melakukan focus group discussion (FGD) dengan berbagai pihak, mulai dari perguruan tinggi hingga pakar hukum tata negara.
Zulkifli menargetkan, pembahasan dilakukan dengan 50 perguruan tinggi, seperti yang dilakukan dengan Universitas Andalas di Padang, hari ini.
"Hanya sekarang rumusannya apa, perlu kita diskusikan secara mendalam GBHN yang seperti apa, apa isinya," kata Zulkifli.