Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belum Putuskan Kelanjutan Proyek Hambalang

Kompas.com - 30/03/2016, 20:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah meneliti fisik proyek pusat olahraga Hambalang yang mangkrak pembangunannya.

Hasilnya, pemerintah belum bisa memutuskan, apakah pemerintah dapat melanjutkan pembangunannya atau tidak.

"Hasilnya, belum disimpulkan. Baru akan kami diskusikan dengan para pakar, minggu ini, untuk rekomendasi valid dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeldjono di Kantor Presiden, Rabu (30/3/2016).

Meski demikian, kementeriannya telah membentuk tim audit teknis untuk meneliti proyek itu. Tim dibentuk setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek itu, 18 Maret 2016 lalu.

Tim terdiri dari Ahli Geoteknik UI Doktor Paulus Kurniawan, Ahli Geoteknik ITB Prof Marsum Irsam, Ahli Struktur Bangunan Prof Bambang Suhendro, Ahli Struktur Bangunan ITB Prof Bambang Budiono, Ahli Struktur Bangunan ITB Prof Drajad Widjayanto, dan Ahli Kebencanaan Doktor Surono.

(Baca: Ingin Lanjutkan Hambalang, Jokowi Minta Kaji Aspek Teknis dan Hukum )

Hasilnya, kecepatan pergerakan tanah di lokasi pembangunan mengalami pergerakan 0,8 milimeter per tahun, kondisi bangunan seluruhnya dalam kondisi tegak dan tidak ada pergeseran, ada keretakan dalam struktur bangunan namun dianggap normal dan terjadi degradasi pada struktur bangunan yang terbuka lantaran mangkrak terlalu lama.

Namun,  Basuki menyampaikan bahwa hasil penelitian itu belum bisa dijadikan dasar untuk menentukan apakah pembangunan pusat olahraga itu dapat dilanjutkan atau tidak.

"Kami diskusi dengan para pakar yang saya sebut tadi, ini masih dibutuhkan waktu. Tadi Pak Presiden sampaikan kita harus hati-hati karena ini menyangkut hukum dan keuangan negara," lanjut dia.

Kompas TV Presiden Tinjau Sisa Proyek Hambalang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com