Universalitas isu
Kegagalan membangun isu bersama yang universal adalah persoalan akut dalam setiap gerakan politik di manapun di dunia. Terlebih di tengah masyarakat yang terbelah-belah oleh identitas. Karena itu, membangun isu bersama adalah hal yang tak bisa dielakkan dalam gelanggang revolusi.
Seperti Lafayyete yang tergerak oleh Revolusi Amerika sehingga kemudian membangun semboyan bersama untuk Revolusi Perancis dengan kalimat, “Semua kita di seluruh dunia dengan segera tak mustahil menyamakan diri dengannya.”
Di Mesir, kaum kiri harus menyelundupkan pesan mereka ke dalam kerangka yang paling kuat, yakni Islam. Di Alun Alun Tahrir, seruan yang bernada sekuler lebih mengemuka sebagai panji universalitas, yakni kebebasan dan keadilan.
Di Indonesia, Revolusi Kaum Milenial yang terpecah-pecah dan terimpit fantasmagoria tersebut gagal menghadirkan universalitasnya guna menghantar menuju perubahan menuju demokrasi yang substansial.
Kehadirannya baru sebatas menawarkan gaya hidup, kebiasaan, model kesempatan ekonomi, dan strategi politik baru.
Namun, bukan berarti hanya selesai sampai di situ. Revolusi tetaplah jalan untuk segala kemungkinan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.