Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohamad Burhanudin
Pemerhati Kebijakan Lingkungan

Penulis lepas; Environmental Specialist Yayasan KEHATI

Revolusi Kaum Milenial dan Musim Semi yang Tak Kunjung Tiba

Kompas.com - 21/03/2016, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Digerakkan kelas menengah

Bersama ekspansi media sosial, industri informasi dan teknologi global maupun nasional, sepak terjang Generasi Milenial ini mengisi kekosongan posisi hegemonik negara dalam satu dekade terakhir, yang sebelumnya dikuasai berpuluh-puluh tahun oleh rezim otoritarian.

Mereka digerakkan oleh kaum profesional muda yang sedang  berada di tengah-tengah karir mereka, serta kelas menengah perkotaan yang tengah melonjak jumlahnya, yang menurut Prof Gerry van Klinken dalam bukunya In Search of Middle Indonesia, diperkirakan jumlahnya telah mencapai 45 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia pada 2009.

Memang, kelas menengah baru ini tidak mewakili aspirasi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, jumlah mereka terus bertambah, dengan suara amat lantang di ruang publik, terutama di ruang publik digital.

Tidak heran, mereka sangat menarik perhatian para elite politik dan ekonomi, baik sebagai sekutu, pasar, agen, hingga bibit musuh. Mereka beragam, tapi secara umum memiliki kesamaan, yakni pada tingkat pendidikan, kemampuan ekonomi, selera kultural, pola konsumsi, dan ketertarikan terhadap persoalan-persoalan nasional dan internasional.

Dan tentu saja, mereka adalah generasi yang sangat akrab, dan memperkuat dirinya dengan akses internet dan media sosial.

Dalam politik, kehadiran kelas menengah milenial ini begitu berpengaruh dalam satu dasawarsa terakhir. Hingga, pelaku-pelaku politik tak bisa memperkuat posisi politik mereka, terutama dalam politik pemilihan, dengan mengabaikan keberadaan kaum milenial ini.

Lihatlah, sejak zaman Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, tren menggunakan media sosial sebagai pembentuk citra politik, selalu melibatkan kelompok ini.

Kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilu 2014 tak bisa dilepaskan dari sepak terjang Generasi Milenial dalam membangun situs, membuat jejaring maya, mengolah isu, memroduksi kata, serta mengguritakan pesan-pesan viral via media sosial.

Dan, yang teraktual dapat kita lihat, popularitas Basuki Cahaya Purnama atau Ahok begitu kuat dengan mengoptimalkan peran peer group pendukungnya yang bernama Teman Ahok, yang notabene sebagian besar digerakkan oleh Generasi Milenial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com