"Namanya Musyawarah Nasional Luar Biasa. Jadi ketua umum yang baru nanti hanya memimpin Golkar selama 3,5 tahun," kata Sekjen Golkar hasil Munas Bali Idrus Marham, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Munas rekonsiliasi sebelumnya direncanakan akan digelar oleh kepengurusan Munas Riau 2009. Jika digelar oleh pengurus Riau, maka kepegerusan yang dihasilkan nantinya adalah kepengurusan baru dan akan berjalan selama lima tahun.
(Baca: Penyelenggara Munaslub Golkar adalah Kubu Aburizal Bakrie)
Namun, Munas rekonsiliasi di bawah pengurus Riau batal digelar pasca putusan Mahkamah Agung yang memenangkan Munas Bali. Idrus mengatakan, pihaknya akan segera mendaftarkan kepengurusan hasil Munas Bali ke Kementerian Hukum dan HAM.
Kepengurusan yang didaftarkan nantinya akan turut mengakomodir kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono.
"Setelah dapat pengesahan Menkumham, baru kita bersama-sama rapat pleno untuk menentukan waktu dan tempat Munaslub," ucap Idrus.
(Baca: Musyawarah Nasional Partai Golkar Mundur sampai Mei)
Adapun untuk penyelenggara Munaslub, menurut Idrus, tidak akan ada perubahan signifikan. Penyelenggara akan tetap berpegang pada hasil kesepakatan rapat harian Partai Golkar hasil Munas Riau yang sudah digelar sebelumnya, di mana kubu Bali dan Ancol ada di dalamnya.
Rapat tersebut menyepakati Theo L Sambuaga (Bali) sebagai panitia penyelenggara, Nurdin Halid (Bali) sebagai Ketua Steering Committee dan Zainuddin Amali (Ancol) sebagai Ketua Organizing Committee.
"Penyelenggara Munas sama saja. Hanya kalau digelar dibawah Munas Bali, artinya kita dapat pengakuan," ucap Idrus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.