Lebih dari 50 persen publik menilai, calon ketua umum Partai Golkar yang diinginkan justru yang paling berpengalaman lama di partai.
Hal itu terungkap dari hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (Kedai Kopi) yang dilakukan mulai 29 Februari hingga 1 Maret 2016.
"Sebanyak 59,80 persen publik menilai figur yang dianggap dapat meningkatkan perolehan suara adalah yang berpengalaman lama di Golkar," kata Juru Bicara Kedai Kopi Hendri Satrio di Jakarta, Kamis (3/3/2016).
Angka tersebut sangat signifikan dibandingkan kriteria-kriteria lainnya. Kriteria yang dimasukkan dalam survei yakni figur yang pernah menjadi pengurus DPP Partai Golkar (9,80 persen) dan mengemban posisi strategis (3,4 persen).
Sementara itu, Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai, pengalaman kandidat calon ketua umum bukanlah modal satu-satunya untuk dapat membuat seseorang meraih banyak suara.
Selain pengalaman, menurut Donal, publik juga melihat rekam jejak calon ketua umum tersebut. Selain bersih dari korupsi, kontribusi mereka juga bisa jadi menjadi pertimbangan lain.
"Tak serta merta berpengalaman seperti cek kosong. Diukur dari durasi lamanya di partai tapi kalau tidak berkontribusi positif apa-apa juga tidak akan diharapkan menang," tutur Donal.
Survei dilakukan terhadap 500 orang responden yang tersebar proporsional ke seluruh Indonesia. Responden merupakan pengguna telepon yang dipilih secara acak (probability sampling), menggunakan metode sampel acak sistematis.
Adapun tingkat margin of error sebesar 4,38 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan melalui telepon dan menggunakan kuisioner terstruktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.