JAKARTA, KOMPAS.com — Pasca-gempa, sebagian warga Padang pergi ke dataran tinggi dan menyebabkan kemacetan hingga mencapai dua kilometer.
"Sepertinya sih panjang macetnya dua kilometer. Dari kos teman-teman terlihat macet," kata warga Padang, Jamilatur Rasyidah Efendi (21), saat dihubungi Kompas.com dari Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Ia mengaku juga mendapatkan informasi dari kakak kandungnya yang sedang menuju Limau Manih.
Kemacetan arus lalu lintas, menurut Jamilatur, masih terlihat pada pukul 21.09 WIB di daerah Jembatan Bypass menuju Indaruang dan Universitas Andalas.
"Jalan macet karena mobil-mobil bergerak naik ke daerah yang lebih tinggi. Penduduk bergerak ke daerah Andaleh, Limau Manih, Indaruang," ujar perempuan yang kuliah di Universitas Andalas ini.
Gempa yang terasa di Padang berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) dan berpusat di Mentawai, Sumatera Barat, pada Rabu pukul 19.49 WIB.
Pusat gempa berada di koordinat 5,16 lintang selatan dan 94,05 bujur timur atau sekitar 682 kilometer barat daya Mentawai pada kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa dilaporkan terasa kuat di Padang, bahkan dilaporkan terasa hingga Singapura dan Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.