Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR dan Ketum PP Muhammadiyah Dukung Ahok Tutup Kalijodo

Kompas.com - 15/02/2016, 18:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan mengapresiasi rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait penertiban kawasan tempat hiburan Kalijodo di Jakarta.

Menurut Zulkifli, aktivitas di kawasan tersebut tak sesuai dengan budaya di Indonesia dan juga nilai-nilai Pancasila, khususnya pada poin pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Kita mengapresiasi langkah pemerintah DKI untuk menutup Kalijodo dan saya dengar ingin mengembalikan fungsinya seperti dulu. Itu kan bagus sekali," kata Zulkifli di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016).

Ia menganggap wajar jila ada pro dan kontra terkait upaya penutupan Kalijodo. Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut, penutupan boleh dilakukan asalkan menggunakan cara yang tepat.

Ia menilai, jika ada pihak-pihak yang protes dan tak setuju dengan rencana tersebut dikarenakan ada cara relokasi yang terlalu memaksa. (baca: Warga Kalijodo Pilih Pulang Kampung daripada Direlokasi ke Rusun)

"Kalau caranya kurang tepat, ya ditepatkan. Boleh disampaikan protesnya," kata mantan Menteri Kehutanan itu.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta Ahok untuk meniru cara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dalam menertibkan kawasan pelacuran Kramat Tunggak menjadi Jakarta Islamic Center (JIC) saat dirinya masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Begitu pula langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menertibkan gang Dolly.

Namun, kata Haedar, pemerintah idealnya tak hanya menutup, tapi juga menyediakan alternatif lapangan kerja. (baca: Ahok: Sebagian PSK Dolly Ada yang Lari ke Tangerang)

"Jadi kebijakan kalau soal itu kita setuju, tapi harus ada alternatif yang bisa membina dan memberi jalan keluar ekonomi," tutur Haedar.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya telah memastikan bahwa pembongkaran kawasan tempat hiburan Kalijodo dilaksanakan tahun ini. (baca: Ahok: Saya Ingin Ada Lokalisasi di Jakarta)

Meski demikian, pembongkaran dilaksanakan setelah melalui mekanisme yang berlaku, yakni penerbitan tiga kali surat peringatan hingga surat perintah bongkar (SPB).

Untuk menindaklanjuti hal ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian akan menyelenggarakan rapat koordinasi. Basuki sendiri akan ikut serta dalam rapat tersebut.

Selain itu, pihak Kodam Jaya juga akan mengikuti rapat koordinasi itu. (baca: Warga Kalijodo: Kami Diperlakukan seperti Teroris!)

Pemerintah Kota Jakarta Utara dan Jakarta Barat, kata dia, telah menerbitkan surat edaran sosialisasi penerbitan kepada warga Kalijodo.

Rencananya, kawasan marak prostitusi dan perjudian itu akan dikembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com