Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Masyarakat Tak Boleh Anarkistis

Kompas.com - 03/02/2016, 15:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI mewanti-wanti masyarakat untuk menyikapi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dengan bijak.

Fatwa sesat dan menyimpang bagi Gafatar yang diberikan MUI bukan berarti menjadi alasan masyarakat untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap pengikut Gafatar.

"Kami berharap masyarakat bijak dan dewasa, tidak main ambil langkah sendiri, apalagi tindak anarkistis," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen (Pol) Agus Rianto di Kompleks Mabes Polri, Rabu (3/2/2016).

Peringatan ini, kata Agus, perlu disampaikan ke masyarakat luas. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, fatwa itu seakan-akan menjadi legalitas kelompok masyarakat untuk menyerang pihak yang difatwakan sesat.

(Baca: Fatwa MUI: Gafatar Sesat, Pengikut yang Meyakini adalah Murtad)

Agus mengatakan, jika ada kelompok masyarakat yang melakukan aksi anarkistis, polisi akan mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu.

Lebih jauh, Agus juga mengimbau kepala satuan wilayah untuk menggerakkan anggota Babinkamtibmas untuk mendata dan memantau apakah ada eks pengikut Gafatar di wilayahnya masing-masing.

"Jika ada, pantau pola relasi mereka dengan lingkungan sekitar, apakah diterima atau apakah lingkungannya menerima. Jika tidak diterima, itulah tugas Babinkamtibmas, jadi pemersatu di lingkungannya," ujar Agus.

MUI Pusat mengeluarkan fatwa sesat bagi Gafatar. Pengikutnya, menurut MUI, berarti keluar dari agama Islam (murtad).

(Baca: Mensos: Transmigrasi Warga Eks Gafatar Tak Boleh secara Eksklusif)

"Bagi yang meyakini paham dan ajaran keagamaan Gafatar adalah murtad, wajib bertobat, dan segera kembali kepada ajaran Islam," kata Ketua Umum MUI Pusat Ma'ruf Amin dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu.

MUI melihat Gafatar merupakan metamorfosis dari aliran agama bentukan Ahmad Mussadeq, yaitu dari Al Qiyadah Al Islamiyah menjadi komunitas Millah Abraham (Komar).

Ma'ruf menambahkan, Ahmad Mussadeq merupakan figur penting dalam Gafatar, yaitu sebagai guru spiritual anggota organisasi.

Mussadeq pada 2007 juga telah difatwa sesat lantaran mengaku sebagai nabi setelah Muhammad SAW lewat ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com