Ia pun menginstruksikan jajarannya untuk mengendalikan situasi agar kekisruhan tidak membesar.
"Presiden sudah perintahkan Menko Polhukam, Kapolri, agar dicarikan solusinya, jangan sampai membesar," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi SP, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Johan menuturkan, Presiden Jokowi belum menyampaikan tanggapannya mengenai keberadaan organisasi Gafatar.
Namun, ia memastikan, Jokowi akan merespons isu yang menuai pro kontra di masyarakat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pro kontra harus direspons, agar tidak membesar," ujar Johan.
Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kondisi di Mempawah sudah terkendali. Personel TNI telah menerjunkan personel untuk merelokasi masyarakat anggota Gafatar.
Pramono menegaskan, para pelaku kekerasan terhadap eks anggota Gafatar di Mempawah akan didalami. Ia juga menyampaikan adanya opsi mengembalikan eks angota Gafatar tersebut ke permukimannya semula.
"Kita tidak mau tindakan intoleransi itu dilakukan oleh siapapun. Karena negara ini Berbhineka, negara majemuk, tidak boleh melakukan kekerasan terhadap siapapun," ucap Pramono.
Ratusan warga sejak Senin (18/1/2016) sore mendatangi Kantor Bupati Mempawah menuntut agar para eks Gafatar itu untuk tidak lagi menetap di Mempawah.
Sempat berlangsung negosiasi antara enam unsur perwakilan eks Gafatar dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Mempawah.
Pertemuan tertutup itu membahas tentang tuntutan warga serta opsi yang diberikan kepada para eks Gafatar yang kini membentuk kelompok tani di Mempawah.
Massa terus berkumpul dan jumlahnya semakin banyak di halaman Kantor Bupati Mempawah. Mereka menolak kehadiran kelompok yang kini aktif di bidang pertanian itu.
Buntut kekesalan massa yang menunggu lama itu berlanjut dengan tindak pengrusakan kaca mobil, dan satu unit mobil yang dirusak massa itu diduga merupakan kendaraan yang digunakan enam orang eks Gafatar yang menjadi perwakilan mengikuti rapat negosiasi di aula Kantor Bupati Mempawah tersebut.
Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto menyatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah kabupaten/kota di Kalbar dalam penanganan kelompok Gafatar untuk mencegah konflik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.