Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Daerah Harus Kaya Inovasi dan Tak Miskin Imajinasi

Kompas.com - 14/01/2016, 03:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pemimpin daerah yang baik harus menyukai tantangan, visioner, dan memiliki kemampuan berimajinasi, sehingga bisa membuat banyak inovasi.

Demikian pendapat yang diutarakan Ketua Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk dalam sebuah diskusi bertajuk "Inspiring Leader" di Auditorium Pusat Studi Jepang UI, Depok, Rabu (13/1/2016).

Menurut Hamid, di samping bebas dari sikap tercela, pemimpin harus membuat gebrakan dalam hal kebijakan. Tidak hanya sekedar menjalankan rutinitas pekerjaan sebagai pejabat atau bussiness as usual.

"Banyak yang beralasan soal dana yang kurang. Kan seharusnya dia bisa mengubah hambatan itu menjadi peluang. Tidak lantas langsung menyerah begitu saja," kata pakar psikologi politik itu.

Ia mengaku masih menjumpai banyak pegawai negeri atau pejabat publik yang miskin imajinasi. Artinya mereka jarang sekali menciptakan inovasi-inovasi baru untuk memajukan daerahnya.

"Seharusnya seorang pemimpin itu memiliki passion untuk memajukan kesejahteraan publik," lanjut Hamdi.

Turut hadir sebagai narasumber di acara tersebut Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris.

Senada dengan Hamdi, Syamsuddin mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan orang-orang yang baik dan berkarakter. Harus ada sistem yang memungkinkan orang-orang ini muncul sebagai pemimpin.

Demokrasi Indonesia yang semakin dewasa pada akhirnya akan melahirkan tokoh-tokoh pemimpin yang memiliki kualitas dalam membangun bangsa dan daerah. Buktinya saat ini mulai bermunculan sosok pemimpin muda yang inspiratif.

"Indonesia itu luas dan membutuhkan pemimpin-pemimpin daerah yang mumpuni sehingga antardaerah nantinya bisa saling bersinergi untuk membangun Indonesia di segala bidang. Kita bisa lihat dampak positif otonomi daerah dan pilkada langsung menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang inspiratif," papar Syamsuddin.

Ia pun menjelaskan bahwa indikator sebuah daerah itu dipimpin dengan baik bisa dilihat dari seberapa besar peningkatan pelayanan publik, daya saing ekonomi masyarakat, tata kelola pemerintahan, dan fasilitas kesehatan serta pendidikan.

"Sekarang yang terpenting adalah menemukan caranya menominasikan orang-orang baik dan berkualitas sebagai pemimpin agar ikut dalam kontestasi amanat publik," ucap Syamsuddin di sela-sela diskusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com