Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transmigrasi Diberdayakan untuk Bendung Buah Impor

Kompas.com - 29/11/2015, 06:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya membendung buah impor merajai pasar buah di Indonesia. Salah satu caranya lewat pemberdayaan tranmigrasi.

Langkah yang diambil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar itu bertujuan meningkatkan produksi buah lokal.

"Secara nasional, kita ingin membendung buah impor," kata Marwan, di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11/2015). 

Marwan mengungkapkan, ia telah menetapkan 144 kabupaten/kota terpadu mandiri. Dari jumlah tersebut, dipilih12 kabupaten kota yang fokus memproduksi aneka jenis buah, di antaranya Muara Bungo, Mamuju Utara, dan Way Kanan.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu melanjutkan, seluruh daerah yang ditargetkan menjadi produsen buah akan mendapatkan pendampingan dari Institut Pertanian Bogor.

Pendampingan itu sangat berguna untuk transmigran yang memanfaatkan lahan pemerian pemerintah dengan menanam pohon buah.

"Kita berikan pendampingan, kita beri skill supaya buahnya berkualitas," ucap Marwan.

Presiden Joko Widodo menyerukan target peningkatan produksi buah-buahan lokal untuk menguasai pasar di dalam dan luar negeri.

Jokowi berharap konsumsi buah impor dapat diganti dengan konsumsi buah lokal.

Karena itu, Jokowi meminta PT Perkebunan Nusantara menyediakan lahan minimal seluas 10.000 hektar untuk ditanami buah.

Ia Juga mendukung daerah yang menyediakan khusus untuk ditanami buah. Jokowi ingin produksi buah ditingkatkan, didistribusikan ke dalam dan luar negeri, sehingga neraca perdangan nasional ikut melonjak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com