Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Try Sutrisno: Kalau Sampai Tahun 2019 Belum Munas, Hancurlah Golkar

Kompas.com - 27/11/2015, 19:14 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Senior Partai Golkar, Try Sutrisno, mengatakan, munas bersama harus segera dilakukan. Para senior menilai, kondisi internal partai berlambang pohon beringin saat ini sangat merisaukan sehingga perlu jalan keluar dalam waktu dekat. 

"Kalau 2019 belum ada munas, hancur Golkar nanti," kata Try di Kantor Forum Komunikasi TNI, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015). 

Try mengungkapkan, untuk konflik internal partai berlambang pohon beringin ini, jalur hukum bukanlah suatu solusi. Maka dari itu, munas yang digelar sebagai islah harus dijalankan sesuai ideologi dan struktur Partai Golkar. 

Untuk melaksanakan munas ini, Try menuturkan, panitia haruslah tokoh-tokoh baru yang netral dan tidak berasal dari kubu mana pun. Panitia munas juga harus orang yang idealis dan memiliki pengabdian tinggi. (Baca: Ade Komarudin: Hari Ulang Tahun Golkar, Semoga Jadi Momentum "Move On")

 
"Ya, jelas (tidak memihak salah satu kubu). Panitia munas harus netral. Yang baru kalau bisa," ujar Try.

Mantan Wakil Presiden RI ini menambahkan, konflik internal Partai Golkar harus diselesaikan betul-betul dengan bernapaskan Pancasila sebagai jati diri bangsa. (Baca: Usai Pilkada, Menkumham Akan Cabut SK Golkar Kubu Agung Laksono)

"Orang Pancasila itu pasti persaudaraannya tinggi, gotong royongnya tinggi. Kalau berkelahi, bukan orang Pancasila," tutur Try.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com