Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner Bawaslu Singgung Honor Petugas TPS yang Masih Rendah

Kompas.com - 22/11/2015, 11:58 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Endang Wihdatiningtyas menyinggung honor petugas tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung yang dinilainya masih rendah.

Ia pun berharap, honor yang rendah tersebut tidak mengurangi semangat petugas TPS untuk bekerja. (Baca: Bawaslu Akan Tingkatkan Kualitas Pengawas Pemilu)

"Kita syukuri bahwa ada pengawas TPS walaupun kalau dilihat anggarannya ngos-ngosan. Dengan honor (pengawas) ada yang Rp 200 ribu, 250 ribu," ujar Endang di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/11/2015) malam.

Penetapan honor petugas tersebut, menurut Endang, didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Keuangan.

Berdasarkan peraturan ini, besaran hono petugas tergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kalau APBD kan tergantung PAD (Pendapatan Asli Daerah) masing-masing, anggaran yang diberikan kepada pengawas," kata dia.

Endang juga mengapresiasi kinerja panitia pengawas kecamatan Pasirjambu yang tetap bekerja pada akhir pekan.

Saat berada di Bandung, Endang memantau persiapan para petugas pengawas pilkada di Pasirjambu tersebut. (Baca: Bawaslu: Petugas TPS Jangan Asal Main Catat)

Menurut dia, panwascam Pasirjambu sudah bekerja secara tertib administrasi. "Walaupun kantornya amat sederhana tetapi sudah memenuhi syarat minimalis. Saya perhatikan juga sudah tertib administrasi. Ada susunan komisionernya di sini sampai PPL mereka sudah menyiapkan laporan terkait laporan pengawas TPS," tutur Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com