BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Tarmuzi warga yang diduga tewas karena dianiaya polisi, diyakini terlibat dalam kematian gajah jinak Yongki di Kamp Pemerihan, Kabupaten Lampung Barat.
Menurut Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong, Jumat (23/10/2015) malam, pengejaran Tarmuzi dilakukan sampai ke Bengkulu.
Sebelum penangkapan anggota Polres Lampung Barat telah mengamankan barang bukti berupa alat setrum, peluru dan lainnya.
"Sebetulnya penangkapan Tarmuzi ini tidak sengaja. Saat itu sedang ada razia Polantas," ujar Edward.
Tapi Tarmuzi yang melihat razia itu kemudian gugup lalu menabrak. "Ini murni kecelakaan tunggal dan saat itu dia masih bisa ditolong," katanya lagi.
Korban bersama rekannya kemudian dibawa ke Polsek Bikha, Kabupaten Lampung Barat dan di sana didatangkan bidan untuk dilakukan pengecekan kondisi mereka.
"Karena sepanjang jalan Tarmuzi ini muntah terus," ujarnya lagi.
Edward mengizinkan pihak keluarga menuduh anggotanya yang disebut-sebut melakukan penganiayaan.
"Semua pasti akan kami proses, tapi kami punya bukti kuat soal keterlibatan Tarmuzi," katanya.
Kematian Tarmuzi, menurut Edward sangat disayangkan karena menghambat pengungkapan tersangka lain dalam kasus gajah Yongki ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.