Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Minta Pelapornya Pikirkan Hal yang Lebih Substansial

Kompas.com - 28/09/2015, 16:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyesalkan pihak yang melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena kunjungannya ke China untuk bertemu dengan para pengusaha di negara tersebut. Dia meminta masyarakat yang melaporkannya lebih memikirkan masalah yang substansial. (Baca: Hadiri Pertemuan Pengusaha China, Ketua MPR Dilaporkan ke MKD)

"Bangsa lain sudah sampai ke luar angkasa, kita kok masih bahas 'pop-dangdut', orang ketemu orang. Bangsa lain sudah bangun kapal ke luar angkasa, bangun kapal nuklir, kita jangan bahas masalah yang tak substansial," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menilai bahwa pertemuannya dengan sejumlah pengusaha Tionghoa pada saat kunjungan kerja MPR ke China beberapa waktu lalu itu merupakan hal wajar dan tidak perlu diperdebatkan. Kunjungan ini hanya dalam rangka memenuhi undangan dan kunjungan balasan karena sebelumnya delegasi dari China sudah berkunjung ke Indonesia.

"Yang penting bagaimana Indonesia ke depan bisa maju, ngomong soal kedaulatan, kemajuan ekonomi saja. Kita harus berpikiran maju, apalagi mahasiswa harus berpikiran maju. Harus bicara yang penting, jangan yang tak penting," kata dia.

Zulkifli dan delegasi MPR lain bertolak ke China untuk melakukan kunjungan balasan pimpinan MPR China ke MPR RI beberapa waktu lalu. Pada Jumat (18/9/2015) malam, mereka menghadiri acara jamuan makan malam dengan para pengusaha China di Beijing. Acara tersebut digelar oleh China Minsheng Investment Corp dan Maspion Group. (Baca Ketua MPR: Datanglah, Kami Sediakan Karpet Merah untuk Pengusaha China)

Dalam kesempatan itu, Zulkifli meyakinkan para pengusaha dari Negeri Tirai Bambu untuk berinvestasi di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa kondisi politik di Indonesia stabil meskipun kerap ada perbedaan pandangan antarparpol di Indonesia.

"Kami di parlemen, walaupun kadang-kadang beda, tetapi untuk investasi Tiongkok, semua mendukung. Jadi, datanglah ke Indonesia, tidak usah khawatir, tidak usah ragu, kami sediakan karpet merah untuk pengusaha Tiongkok yang datang," kata Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com