Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli: Ngeri, Pengusaha Tiongkok Kaya Harimau Siap Menerkam

Kompas.com - 20/09/2015, 21:49 WIB
Sandro Gatra

Penulis

CHINA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan berharap agar ada batasan terhadap investasi China di Indonesia. Produk yang bisa dihasilkan di Indonesia harus tetap dijaga.

"Kalau kita buka bebas sungguh tidak mudah. Jadi perlu pilah-pilah," kata Zulkifli ketika bertemu para pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Chamber of Commerce in China (Inacham) di Shanghai, China, Minggu (20/9/2015) malam.

Zulkifli hadir bersama Ketua Fraksi PDI-P di MPR Achmad Basarah, Ketua F-Golkar di MPR Rambe Kamarul Zaman, Ketua F-PKS di MPR TB Soenmandjaja, dan Ketua F-Hanura di MPR Sarifuddin Sudding. Hadir pula Ketua Asosiasi Pengusaha Tiongkok di Indonesia Alim Markus.

Zulkifli menyinggung pertemuan delegasi MPR dengan para pengusaha China di Beijing pada Jumat (18/9/2015) malam. Ia menilai bahwa para pengusaha China sangat siap untuk berinvestasi di negara lain. (baca: Ketua MPR: Datanglah, Kami Sediakan Karpet Merah untuk Pengusaha China)

"Kemarin bertemu pengusaha Tiongkok terus terang saya ngeri, mereka sangat siap. Lihatnya kaya harimau siap menerkam," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, Indonesia bisa bekerja sama dengan China dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, pembangkit listrik. Dalam bidang tersebut, ia menilai perusahaan China memang sudah memiliki teknologi yang tinggi.

Ia memberi contoh kemampuan BUMN China, Power China, dalam membangun pembangkit listrik tenaga air. Ia menilai, kerja sama perlu dilakukan lantaran biaya PLTA jauh lebih murah dibanding pembangkit dengan tenaga solar.

"Investasi Tiongkok yang menguntungkan perlu kita rebut, yang kita bisa lakukan, jangan," kata mantan Menteri Kehutanan itu.

Di hadapan 20-an pengusaha Indonesia, Zulkifli berharap mereka membantu menyampaikan citra positif tentang Indonesia. Harapannya, tidak ada kekhawatiran China untuk berinvestasi di Indonesia. (baca: Ketua MPR Minta Pengusaha WNI Yakinkan China Pemerintahan Jokowi Kuat)

Sementara itu, Sudding mengatakan bahwa Indonesia sulit untuk membangun jika hanya mengandalkan APBN. Untuk itu, perlu adanya investasi asing.

Namun, ia menekankan bahwa setiap kerja sama yang dibangun dengan negar lain harus saling menguntungkan. Ia ingin pekerja Indonesia dilibatkan serta harus adanya transfer teknologi.

"Kita jangan hanya dijadikan pasar. Anak-anak bangsa harus bisa mengambil peran," kata Sudding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com