Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I Anggap Ada Calon Dubes Pilihan Jokowi yang Tak Layak

Kompas.com - 17/09/2015, 22:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses fit and proper test terhadap 33 calon duta besar yang digelar maraton oleh Komisi I DPR akhirnya rampung. Dari hasil pleno sementara, ada sejumlah calon yang diajukan Presiden Joko Widodo dianggap tidak layak menjadi dubes.

"Saya kira enggak banyak (yang tidak layak). Sedikit kok," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Arsil Tanjung di Kompleks Parlemen, Kamis (17/9/2015) malam.

Arsil pun enggan membeberkan berapa jumlah pasti calon dubes yang dianggap tidak layak. Namun, ia menuturkan bahwa calon dubes yang dianggap tidak layak ada yang berasal dari jalur karier maupun non-karier.

"Nah, itu (jumlah) rahasia. Dua-duanya ada, tapi mayoritas diterima dan sebagian besar," ujarnya.

Ia menambahkan, hasil rapat pleno terkait fit and proper test terhadap 33 calon dubes pada hari ini belum final. Rencananya, Komisi I akan menunggu hingga Senin (21/9/2015) pekan depan untuk melihat apakah ada masukan lain dari fraksi-fraksi terkait hasil fit and proper test.

Setelah melakukan fit and proper test, Komisi I akan menyerahkan hasil rekomendasi secara tertutup ke pimpinan DPR. Selanjutnya, rekomendasi itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menentukan rekomendasi tersebut.

Nama 33 calon dubes pilihan Jokowi beserta negara penugasannya bisa dilihat dalam tautan ini: Ini 33 Calon Dubes Usulan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com