JAKARTA, KOMPAS.com — Tim SAR Malaysia telah menemukan 77 penumpang yang menjadi korban kecelakaan kapal kayu berpenumpang warga negara Indonesia di perairan Malaysia. Sebanyak 20 orang di antaranya selamat.
"Informasi yang Tim DVI dapatkan sejak tadi malam, sudah 77 orang penumpang yang telah dikumpulkan. 57 dalam keadaan meninggal dunia dan 20 orang selamat," ujar Kepala DVI Polri Kombes Anton Castelani di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Dari 57 korban meninggal dunia, terdiri dari 26 laki-laki, 23 perempuan, dan satu anak perempuan. Sementara ada tujuh orang yang belum teridentifikasi. Adapun 20 korban selamat terdiri dari 19 laki-laki dan satu perempuan.
"Korban meninggal dunia ditempatkan di tiga rumah sakit di Malaysia, yakni Rumah Sakit Ipoh, Sabak Bernam, dan Sungai Intan," kata Anton.
Anton menambahkan, berdasarkan informasi dari Polisi Malaysia, penumpang kapal lebih dari 70 orang, bahkan bisa mencapai 100 orang. Tak pastinya jumlah penumpang diakibatkan tak adanya data resmi penumpang dari pengelola kapal tersebut.
Sejauh ini, informasi yang didapat, semua penumpang adalah warga negara Indonesia. Kebanyakan dari mereka berdomisili di Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.
Kapal kayu pengangkut warga Indonesia pada Kamis pekan lalu terbalik di perairan Malaysia setelah meninggalkan Sabak Bernam. Saat kejadian, diduga kapal kayu itu mengangkut penumpang melebihi kemampuan daya angkutnya, mencapai 70 hingga 80 orang penumpang.
Mengingat rumitnya upaya identifikasi jenazah, seperti dikutip Kompas, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta KBRI dan Tim Perlindungan WNI bisa mengambil langkah khusus percepatan.
Langkah percepatan itu nantinya didukung unit Disaster Victim Identification (DVI), baik yang berasal dari Markas Besar Kepolisian RI maupun kepolisian daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur. Pihak keluarga diminta bisa menghubungi DVI Polri untuk memberikan contoh DNA, yang akan dipakai mengidentifikasi jenazah korban di Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.