JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP PAN Hanafi Rais memberi sinyal jika PAN siap masuk ke dalam Kabinet Kerja. Menurut dia, jika ada permintaan dari Presiden Joko Widodo untuk menempatkan kader di kursi kabinet, PAN siap untuk membicarakannya.
"Apa pun kata Presiden, selama kita pertimbangkan baik untuk politik terkonsolidasi, saya kira kalau diajak bicara kita akan menyambut pembicaraan itu," kata Hanafi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Menurut dia, saat ini pemerintah perlu meningkatkan konsolidasi politik di tengah kondisi ekonomi yang kurang pasti. Dengan adanya tambahan dukungan politik, baik di eksekutif maupun legislatif, diharapkan kondisi ekonomi Tanah Air semakin baik.
"Fundamen dari orientasi ekonomi kita ke depan, kalau tidak punya dukungan parlemen kuat, sinyal pasar negatif terus," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengembalikan sepenuhnya keputusan perombakan kabinet itu kepada Presiden Jokowi. Hanya, kata dia, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan konsolidasi politik.
"Saat ini, momentum yang tepat untuk konsolidasi politik, apakah mau menambah menteri dari parpol pendukung atau kombinasi dengan partai (non)-pendukung," ujarnya.
Presiden Jokowi telah meminta para menteri untuk memberikan laporan kinerja selama enam bulan terakhir. Presiden juga meminta rencana kerja menteri enam bulan mendatang. (Baca: Ketika Jokowi Evaluasi Kinerja Kabinet...)
Namun, Presiden Jokowi tak menjelaskan secara lugas soal kemungkinan reshuffle. Dia selalu mengatakan bahwa evaluasi menteri dilakukan rutin setiap minggu dan setiap bulan.
Jokowi meminta agar para menteri tidak diganggu dalam bekerja. Ia tidak ingin ada pihak yang membuat gaduh. Menurut Jokowi, rapor kinerja menteri yang dimintanya tak akan dibuka ke publik. (Baca: Jokowi: Jangan Ganggu Menteri yang Baru Bekerja!)
"Rapor menteri hanya Presiden yang tahu," kata Jokowi. (Baca: Soal "Reshuffle" Kabinet, Partai Jangan Dikte Jokowi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.