JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan kubu Romahurmuziy, Saifullah Tamliha, mengakui Presiden Joko Widodo sengaja menunjuk Sutiyoso sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara untuk menghargai jasanya pada Pilpres 2014.
Sebab, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yang dipimpin Sutiyoso belum mendapatkan jabatan apa pun di pemerintahan.
"Kan tidak masalah kalau bagi-bagi jabatan. Memangnya kenapa?" kata Tamliha di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Tamliha menjelaskan, penunjukan Sutiyoso sebagai kepala BIN sudah beberapa kali dibicarakan dalam rapat para elite Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Jokowi bersama semua elite KIH, kata dia, sepakat untuk mengusung mantan Pangdam Jaya itu sebagai Kepala BIN. (Baca: Kontras: Penunjukan Sutiyoso Jadi Calon Kepala BIN Sekadar Balas Budi)
"Pak Jokowi sendiri yang menawarkan, 'Bagaimana kalau Pak Sutiyoso jadi kepala BIN saja'," kata Tamliha menirukan ucapan Jokowi dalam rapat elite KIH.
Sutiyoso pun, kata Tamliha, menyanggupi permintaan Jokowi itu. Jika saat ini ada politisi PDI-P seperti TB Hasanuddin yang mempermasalahkan rekam jejak Sutiyoso terkait dugaan serangan ke kantor PDI-P pada 27 Juli 1996, Tamliha memastikan hal itu tidak mewakili partai, terlebih lagi koalisi.
"Itu hanya oknum," ujarnya. (Baca: Hasanuddin: Setahu Saya Sutiyoso yang Serbu Kantor PDI-P)
Jokowi sudah menyerahkan nama Sutiyoso sebagai calon kepala BIN kepada DPR. Jokowi mengaku sudah mempertimbangkan rekam jejak dan kompetensi Sutiyoso sebelum mengambil keputusan.
Dia berharap DPR tidak mempersulit pencalonan Sutiyoso lantaran dia sudah melalui berbagai pertimbangan sebelum memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Baca: Jokowi Pilih Sutiyoso sebagai Calon Kepala BIN, Ini Alasannya)
Sutiyoso mengaku dipanggil Presiden Jokowi pada Senin (8/6/2015) untuk membicarakan pencalonannya sebagai kepala BIN. Ia mengaku siap jika dipercaya karena merasa memiliki kemampuan di bidang intelijen. (Baca: Sutiyoso Mengaku Siap Jadi Kepala BIN)
"Di Kopassus itu ada satuan intelijen dan saya lama di satuan itu. Mudah-mudahan saya bisa memenuhi harapan Presiden," ucapnya.
Sutiyoso berharap DPR menyetujui pencalonannya sebagai kepala BIN. Selanjutnya, ia berjanji akan mundur dari posisi Ketua Umum PKPI setelah resmi dilantik sebagai kepala BIN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.