Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: WNI yang Ditangkap di Brunei Tak Terkait Radikalisme

Kompas.com - 07/05/2015, 13:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Hasil investigasi awal yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN), menunjukkan bahwa seorang warga negara Indonesia yang ditahan di Brunei, Rustawi Tomo Kabul, tidak terkait dengan jaringan kelompok radikal. Sebelumnya, Kepolisian Brunei menahan Rustami dan dua WNI lainnya karena diketahui membawa amunisi.

"Sekarang, Kepala BIN sedang memastikan. Tapi tidak ditemukan latar belakang kegiatan yang terkait masalah radikalisme," ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, saat ditemui di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Menurut Tedjo, dari laporan BIN yang melakukan investigasi awal, belum ditemukan adanya unsur kesengajaan Rustami, untuk membawa benda berbahaya tersebut saat mengikuti biro perjalanan umrah. Saat ini, anggota BIN masih menggali kemungkinan ditemukannya motif-motif Rustami untuk membawa peluru ke dalam tas.

"Yang dibawa semacam peluru, bukan bahan peledak. Tidak ada simbol-simbol ISIS, tapi nanti akan dibongkar semua, bisa iya, bisa juga tidak," kata Tedjo.

Sebelumnya, pada Sabtu (2/5/2015), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brunei, menerima notifikasi mengenai penahanan 3 WNI yang terdiri dari dua pria dan satu wanita. Ketiga WNI tersebut sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jeddah, Arab Saudi, untuk melaksanakan umrah menggunakan penerbangan Royal Brunei.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa penahanan dilakukan karena ketiga WNI kedapatan membawa barang-barang yang mencurigakan atau sensitif. (Baca: Bawa Peluru, Seorang WNI Ditahan di Brunei)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com