Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AM Fatwa Ingatkan SBY Sebaiknya Tak Lagi Jadi Ketum Demokrat

Kompas.com - 23/04/2015, 17:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota DPD RI, AM Fatwa, mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya tak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum pada Kongres Partai Demokrat di Surabaya mendatang. SBY sebaiknya memberikan kesempatan kepada kader Partai Demokrat lain untuk memimpin partai itu.

"SBY sudah dua periode atau sepuluh tahun (menjadi presiden). Menurut saya, kalau sudah menjadi presiden tidak perlu lagi menjadi ketum parpol. Harus memperluas jaringannya sendiri seharusnya," kata Fatwa saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Politisi Menjadi Negarawan" di Kompleks Parlemen, Kamis (23/4/2015).

Fatwa pun mencontohkan sosok mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton. Meski sudah tak lagi menjadi presiden, Clinton tidak serta-merta menjadi ketua umum partai. Sebaliknya, ia justru bersedia menjadi utusan presiden periode berikutnya yang notabene adalah "yuniornya" untuk menjalin relasi dengan negara lain.

"Kalau di negara kita bisa merasa terhina," katanya. (Baca: Marzuki: Sebaiknya Pak SBY Jadi Negarawan, Jangan Diturunkan Lagi)

Lebih jauh, Fatwa mengaku tidak mengetahui bagaimana proses regenerasi di tubuh Partai Demokrat. Namun, apa yang terjadi di mayoritas parpol, mereka yang memiliki harta dalam jumlah besar memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencalonkan diri sebagai petinggi parpol.

"Sekarang ini siapa yang mau jadi pemimpin partai harus membiayai partai. Dia penguasa partai, dia pemodal partai, jadi bagaimana bisa muncul rekrutmen yang sehat?" ujarnya. (Baca: Marzuki Tak Ingin SBY seperti Pak Harto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com