Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P dan Jokowi Harus Manfaatkan Kongres untuk Perbaiki Hubungan

Kompas.com - 06/04/2015, 20:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi, mengatakan, PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo harus menjadikan Kongres PDI-P untuk memperbaiki hubungan. Ia menilai, hubungan PDI-P dan Jokowi terganggu setelah berjalannnya pemerintahan baru selama lima bulan ini.

Muradi mengungkapkan, setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden, menurut dia, PDI-P lebih terlihat seperti oposisi. Kerenggangan hubungan semakin terasa ketika Presiden Jokowi tak mengomunikasikan sejumlah kebijakan yang diambilnya.

“PDI-P lebih mengekspresikan sebagai partai oposisi, sementara Jokowi nampak enggan untuk koordinasi dan mengkomunikasikan kebijakan yang dibuat kepada partainya,” kata Muradi, di Jakarta, Senin (6/4/2015).

Muradi menyebutkan respons negatif PDI-P terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap melenceng dari garis ideologi partai, salah satunya penunjukan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Menurut Muradi, penunjukan Prasetyo tak sejalan dengan keinginan PDI-P dan dianggap mengakomodasi keinginan partai lain. 

"Pelantikan Luhut Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan juga terkesan diam-diam tanpa berkomunikasi dengan Megawati," ujar Muradi.

Hubungan Jokowi dengan PDI-P, lanjut Muradi, kian meruncing ketika Komjen (Pol) Budi Gunawan batal dilantik menjadi Kapolri. Padahal, sejak awal PDI-P mendukung Budi Gunawan menjadi Kapolri.

"Maka menjadi penting untuk ditegaskan pola hubungan antara PDI-P dengan Jokowi dalam kongres nanti agar kader PDI-P bisa seirama merespons kebijakan pemerintah dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya," kata Muradi.

Selain itu, menurut dia, Kongres PDI-P akan digelar di Bali pada 9-12 April 2015, harus kembali menegaskan bahwa Jokowi adalah kader PDI-P yang harus menjaga komunikasi efektif dengan partai pendukungnya. Ia yakin, hal itu akan berdampak baik terhadap stabilitas politik karena Jokowi akan mendapatkan dukungan penuh dari PDI-P dan partai dalam Koalisi Indonesia Hebat.

"Ini akan jadi penegasan Jokowi tidak anti partai, karena partai akan memperkuat kontrol dan pengawasan agar pemerintahan Jokowi tetap konsisten di jalan Trisakti dan program Nawacita," kata Muradi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com