Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Perubahan Fraksi Golkar Tak Dibacakan, Kubu Agung Laksono Interupsi

Kompas.com - 23/03/2015, 12:07 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi interupsi mewarnai pembukaan sidang paripurna DPR RI masa sidang ketiga 2015. Anggota Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi, menuntut agar pimpinan sidang juga membacakan surat perubahan atas susunan anggota Fraksi Golkar saat sidang dibuka.

"Ada surat masuk mengenai pergantian susunan Fraksi Golkar yang sudah masuk pada 23 Maret dan tanda terimanya ada di tangan saya," kata Fayakhun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/3/2015) siang.

Fayakhun menjelaskan, sesuai dengan tata tertib dan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, setiap surat yang masuk ke DPR wajib dibacakan pada saat pembukaan sidang paripurna. "Kami minta surat itu dibacakan hari ini," kata Fayakhun yang mendukung pengurus DPP Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

Namun, permintaan Fayakhun tidak dapat dipenuhi oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah selaku pimpinan sidang. Menurut Fahri, ada mekanisme yang harus dilalui sebelum surat itu dibacakan.

"Jadi sebelum seluruh surat masuk ke meja pimpinan, terlebih dahulu masuk ke Setjen, lalu Setjen menjadwalkan untuk merapatkan surat yang akan kami bacakan bersama pimpinan DPR," kata Fahri.

Kendati demikian, Fahri mengatakan, pagi ini dirinya mendapat informasi dari Sekretariat Jenderal DPR bahwa ada sejumlah surat yang masuk. Namun, dirinya belum mengetahui surat apa saja yang masuk tersebut. "Jadi begini, soal mekanisme surat dibaca, pasti dibaca. Jangankan surat dari orang terkenal, surat masyarakat pun kami baca," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com