Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Akan Andalkan Popularitas Jokowi saat Pilkada Serentak

Kompas.com - 21/02/2015, 20:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keorganisasian, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya tidak akan terlalu mengandalkan popularitas Presiden Joko Widodo saat pemilihan kepala daerah serentak nanti.

Menurut dia, keberhasilan PDI-P dalam pilkada bergantung kepada sejauh mana mesin parpol di daerah bekerja.

Untuk diketahui, DPR telah menyetujui revisi UU Pilkada. Adapun pelaksanaan pilkada serentak gelombang pertama dijadwalkan akan dilaksanakan pada Desember 2015. Rencananya, ada 204 kepala daerah yang akan dipilih dalam pilkada serentak gelombang pertama ini.

"Jokowi menang (sebagai presiden) karena dia diusung dan direkomendasikan partai serta didukung rakyat. Tetapi bagaimana kemenangan pilkada nanti adalah bagaimana kinerja kita ke depan," kata Djarot di sela-sela pelaksanaan fit and proper test calon ketua DPD PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).

Djarot memberi contoh, ketika Susilo Bambang Yudhoyono masih menjadi presiden, posisi itu  tidak serta merta dapat membuat kader Partai Demokrat menang mudah saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

"Semua itu tergantung bagaimana kinerja kita di lapangan nanti," imbuh pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Lebih jatuh Djarot mengatakan, dia sepakat dengan hasil revisi UU Pilkada. Salah satu poin yang menjadi sorotan yakni mengenai pilkada serentak cukup satu putaran. Menurut dia, pengaturan atas hal tersebut sangat positif.

"Saya punya pengalaman pilkada dua putaran, dan effortnya itu sangat besar. Ada kekhawatiran pembelahan di dalam masyarakat yang justru dikhawatirkan menimbulkan kontra," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com