Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Tidak Mungkin Megawati Pengaruhi Jokowi

Kompas.com - 07/02/2015, 16:10 WIB


BATAM, KOMPAS.com
— Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mungkin dipengaruhi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dalam setiap kebijakan yang dibuatnya. Megawati juga tidak mungkin mengintervensi Jokowi.

"Tidak mungkin Presiden Jokowi dipengaruhi Bu Megawati. Dan tidak mungkin juga Bu Megawati mempengaruhi Presiden Jokowi," kata Susi dalam Konvensi Media Massa Hari Pers Nasional di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (7/2/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut Susi, Presiden dan Megawati adalah orang-orang hebat yang tidak mungkin saling memengaruhi. Keduanya juga memiliki sikap dan sifat sendiri-sendiri yang tidak mungkin saling memengaruhi.

"Jadi biarkan mereka buat keputusannya," kata dia.

Susi mengaku sangat bangga dan senang bisa berinteraksi dengan dua orang hebat di Indonesia itu. Ia menyebut Megawati sebagai perempuan hebat di Indonesia. Tidak ada perempuan Indonesia yang memiliki prestasi setinggi Presiden kelima RI.

Dalam kesempatan itu, Susi juga sempat menyinggung soal kisruh antara Polri dan KPK.

"Biarkan KPK buat yang benar, antikorupsi yang membela prinsip benar," tukas dia.

Berbagai pihak menilai parpol pendukung Jokowi-Jusuf Kalla, terutama PDI-P, menekan Jokowi dalam mengambil keputusan. Salah satunya terkait rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. (Baca: PDI-P Bantah Megawati Selalu Intervensi Kebijakan Jokowi-Jusuf Kalla)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com