Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Tjahjo Kumolo Dukung Kenaikan Pangkat Budi Waseso

Kompas.com - 05/02/2015, 16:32 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
 Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai tepat bahwa Budi Waseso diangkat menjadi jenderal bintang tiga setelah dilantik sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Menurut Tjahjo, Budi adalah sosok yang tepat untuk menduduki jabatan tinggi di kepolisian.

"Dia sosok yang tepat, sudah melewati berbagai proses sampai ke jenjang bintang tiga, dan dia liting (angkatan) 1985. Saya kira sudah waktunya proses regenerasi yang cepat dalam tubuh Polri dalam rangka reformasi total," kata Tjahjo di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (4/2/2015).

Ia juga mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat Budi Waseso menjadi komisaris jenderal tersebut. Mengenai calon kepala Kepolisian RI, ia menilai ada peluang jika jenderal bintang tiga ataupun bintang dua kepolisian masuk bursa pencalonan Kapolri.

Menurut Tjahjo, Presiden bisa mengangkat siapa pun yang dipercayainya menjadi Kapolri, termasuk jika harus mempercepat kenaikan pangkat calon yang diinginkan Presiden tersebut. Tjahjo mencontohkan mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal (Purn) Timur Pradopo yang mengalami kenaikan pangkat dua kali dalam waktu singkat sebelum ditunjuk Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kapolri.

"Saya kira yang namanya panglima tertinggi TNI adalah presiden, termasuk Kapolri itu punya hak walaupun secara hierarki itu menunjuk bintang satu dipercepat itu enggak ada masalah karena apa pun itu hak presiden," ucap Tjahjo.

Terkait pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Sutarman, Tjahjo mengaku belum tahu apakah Presiden Joko Widodo akan melantik Budi Gunawan atau tidak. Ia menilai jalan keluar dari kisruh pencalonan Kapolri yang ditetapkan sebagai tersangka itu hanya tinggal menunggu waktu.

Presiden, kata Tjahjo, tentu punya pertimbangan yang melatarbelakangi setiap keputusan yang ditetapkannya.

"Tentunya semua keputusan mencermati setiap gelagat, membawa dinamika yang ada," kata dia.

Meskipun demikian, Tjahjo mengatakan bahwa Kemendagri akan mendukung apa pun keputusan Presiden. Sebagai Mendagri, dia bertanggung jawab memberikan informasi dan mengerahkan semua kepala daerah untuk menjaga marwah kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga penegak hukum.

"Kita harus obyektif, makanya Bapak Presiden mencermati masalah ini, bukan masalah politik di belakangnya, tapi berangkat daripada masalah obyektivitas hukum," tutur Tjahjo.

Adapun nama Budi Waseso masuk dalam calon kepala Kepolisian RI yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Kompolnas mengatakan bahwa Presiden tidak akan melantik Budi Gunawan sebagai tersangka. Selain Budi Waseso, nama lain yang diajukan Kompolnas sebagai calon kapolri baru adalah Komjen Badrodin Haiti (Wakapolri), Komjen Dwi Priyatno (Irwasum), dan Komjen Putut Bayu Seno (Kabaharkam). (Baca: Komjen Budi Waseso Diajukan Kompolnas Jadi Calon Kapolri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com