Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Lepas Kepergian Bambang Widjojanto untuk Penuhi Panggilan Bareskrim

Kompas.com - 03/02/2015, 11:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan bahwa KPK mengapresiasi langkah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang bersedia mengikuti pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Polri. Untuk itu, pada siang hari ini, para pimpinan KPK mengantarkan kepergian Bambang dan kuasa hukumnya meninggalkan Gedung KPK menuju kantor Bareskrim Polri.

"Ini adalah salah satu bentuk apresiasi dari KPK (terhadap BW) sekaligus apresiasi bahwa kita tidak akan pernah surut sekalipun untuk memberantas korupsi di negeri ini," kata Abraham, Senin (3/2/2015) siang.

Abraham mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Bambang saat ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang harus dilalui KPK dalam memberantas korupsi. Dalam kesempatan itu, Bambang didampingi oleh kuasa hukumnya, Nursyahbani Katjasungkana.

Para pegawai KPK ikut melepas kepergian Bambang dengan mengenakan pakaian hitam dan sebagian di antaranya membawa setangkai bunga mawar. Mereka berjajar rapi di depan pintu Gedung KPK kira-kira pukul 10.50 WIB.

Sementara itu, para simpatisan Bambang memenuhi pelataran Gedung KPK. Begitu Bambang muncul di depan Gedung KPK, mereka berteriak paling lantang. "Hidup, Pak BW! Hidup!" teriak mereka berulang kali.

Selama lima menit, Bambang menyampaikan sepatah dua patah kata menjelang keberangkatannya ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan. Bambang pun meninggalkan gedung KPK disertai tepuk tangan dan lambaian tangan karyawan KPK dan para simpatisannya.

Pemeriksaan terhadap Bambang kali ini merupakan pemeriksaan kedua. Bambang menjalani pemeriksaan pertama setelah ditangkap dalam perjalanan seusai mengantar anaknya ke sekolah pada 23 Januari 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com