Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-59 Jokowi-JK: Menjaga Wibawa dengan Alutsista

Kompas.com - 31/01/2015, 12:00 WIB
Wisnubrata

Penulis


Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com — Kedaulatan dan kewibawaan menjadi perhatian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Berbagai kebijakan yang dicanangkan memperlihatkan kesungguhan pemerintah dalam meraihnya, mulai dari menenggelamkan kapal pencuri ikan, meninjau perbatasan, hingga komitmen meningkatkan persenjataan negara.

Pada hari ke-59 pemerintahannya, Presiden menyempatkan diri mengunjungi pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AD, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Setibanya di lokasi sekitar pukul 17.30 WIB, Jokowi langsung berkeliling menggunakan panser anoa. Kedatangannya langsung menyedot ribuan orang yang ada di lokasi pameran. (Baca: Jokowi Naik Panser Anoa Kelilingi Pameran Alutsista TNI AD)

Dari kendaraan lapis baja itu, Jokowi kemudian melihat-lihat helikopter yang dipamerkan. Jokowi sempat masuk ke dalam helikopter BO-105 dan duduk di dalam kursi kemudi. Sesekali Jokowi juga terlihat memainkan kemudi helikopter.

Jokowi lalu berpindah untuk mengecek amunisi roket C 8-Kom dan misil Ataka yang digunakan helikopter MI-35 P. Presiden tampak berbincang dengan petugas yang menjaga amunisi tersebut.

Setelah itu Jokowi yang didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia berjalan untuk melihat helikopter-helikopter lainnya. Setidaknya ada 5 helikopter yang dinaiki oleh Jokowi. (Baca: Jokowi Coba Naik Helikopter di Pameran Alutsista TNI AD di Monas)

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo berjanji akan menyediakan anggaran untuk melengkapi alutsista TNI.

"Saya enggak hafal secara rinci, tapi jelas akan kita tambahkan lagi dalam APBN-P. Semuanya penting, semuanya masih kurang dan terus akan kita tambah," kata Jokowi.

Ia menjelaskan, berdasarkan pengamatannya pada alutsista yang dipamerkan, alutsista TNI tergolong cukup komplet. Hanya saja, ada beberapa jenis alutsista yang harus diremajakan atau diganti baru. (Baca: Jokowi Janji Tambah Anggaran Alutsista TNI di APBN-P)

Menurut Jokowi, ketersediaan alutsista sangat penting untuk menunjang tugas besar TNI menjaga kedaulatan bangsa. Lebih dari itu, wibawa Indonesia juga akan meningkat dan makin disegani negara lain jika memiliki alutsista yang memadai.

"TNI memiliki alutsista ada yang sudah modern, ada yang ketinggalan. Tetapi, komitmen pemerintah saya kira kita ingin perbaiki semuanya dan kita ingin negara ini punya wibawa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com