Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kesulitan Gelar Rapat karena Para Menteri "Blusukan"

Kompas.com - 27/01/2015, 18:14 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kini bukan masanya para menteri berpidato menyampaikan program kerjanya. Memasuki tiga bulan masa pemerintahannya, menurut Kalla, para menteri seharusnya lebih banyak blusukan ke lapangan dibandingkan berpidato di kementerian masing-masing.

“Masa bersemangat pidato itu sudah selesai, sekarang harus bersemangat kerja. You sekarang cari menteri tidak banyak di kota karena harus ke daerah untuk melihat keadaan, melaksanakannya. Jadi semangat itu ada semangat untuk pidato awalnya, perencanaan ya musti pidato orang, sekarang semangatnya harus kerja,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Kalla menolak jika semangat para menterinya mulai luntur mendekati 100 hari pemerintahan. Menurut dia, para menteri saat ini justru bersemangat untuk blusukan.

Meski ingin para menteri menguasai keadaan, Kalla mengaku saat ini sulit untuk menggelar rapat dengan para menteri karena banyak yang tengah blusukan ke daerah-daerah.

“Lihat saja berita menteri A di Ambon, menteri B di sini, itu yang dimaksud kerja kan tidak ada di kantor. Saya mau rapat saja enggak bisa karena semua menteri tidak ada. Hari ini mesti rapat dua kali, enggak ada karena semua ikut Presiden dalam hal pelabuhan, melihat listrik,” sambung Kalla.

Ia juga menilai tidak ada bedanya kadar semangat para menteri ketika memasuki 100 hari pemerintahan pada waktu era Susilo Bambang Yudhoyono dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Kalla yang pernah mendampingi SBY sebagai wapres itu menyampaikan bahwa para menteri masih konsisten dengan tugasnya. Demikian juga dengan Wapres. Sebagai Wapres, Kalla mengklaim bahwa dirinya masih konsisten membantu Presiden menjalankan tugas-tugas kepresidenan.

”Yaitu membuat perencanaan bersama, mengawasi pelaksanananya, dan juga mengatasi masalah-masalah yang timbul,” ucap dia.

Pada 28 Januari besok, Pemerintahan Jokowi-Kalla memasuki 100 hari. Mengenai kemungkinan pemerintah melakukan perombakan kabinet (reshuffle) menjelang 100 hari pemerintahannya, Kalla mengatakan bahwa sejauh ini belum ada niat Presiden untuk mengganti para pengisi kabinet. Ia juga menilai bahwa evaluasi kabinet tidak harus dilakukan menjelang 100 hari pemerintahan, melainkan bisa dilakukan Presiden kapan pun.

“Belum, masa 100 hari langsung direshuffle?” kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com