Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Terduga Teroris Kelompok Santoso Dibawa ke Jakarta

Kompas.com - 24/01/2015, 13:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Anti-teror Polri membawa enam tersangka teroris asal Poso ke Jakarta. Enam tersangka teroris yang dibawa oleh Densus 88 ini merupakan jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan Daeng Koro di Poso.

Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, keenam orang yang dibawa ke Jakarta ini berperan sebagai kaki tangan Santoso dan Daeng Koro di Poso. Para tersangka teroris ini juga membantu sejumlah bentuk kegiatan teror lainnya.

"Bertugas sebagai kurir logistik, pendanaan teror, dan membantu keperluan kelompok MIT," kata Herry, melalui siaran pers kepada Kompas.com, Sabtu (24/1/2015).

Para tersangka teroris yang dibawa ini adalah hasil operasi Densus 88 dan Polda Sulawesi Tengah beberapa minggu belakangan. Kelompok teroris diduga ini telah membunuh warga masyarakat yang berkebun di sekitar keberadaan mereka agar tidak melapor tentang keberadaan mereka ke Polri.

"Ini untuk melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris MIT yang telah meresahkan masyarakat Poso dan mengancam keutuhan masyarakat Poso," ujar Herry.

Herry melanjutkan, hingga kini Polri masih terus melakukan operasi untuk memburu dan mengungkap jaringan Santoso yang disinyalir tinggal di pegunungan.

Keenam tersangka teroris itu akan dibawa ke Markas Brimob Polri. Mereka yakni Ahmad Wahyono alias Yono Adem alias Yono Adim (28), Farid Ma'ruf alias Farid Tinombo (33), sepasang suami istri Hasan dan Rosmawati, Amirudin alias Aco Tabalu alias Aco Gula Merah alias Bunga Desa, terakhir Imran alias Legenda.

"Saat ini tersangka dibawa ke Jakarta akan ditempatkan di Mako Brimob Polri untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com