Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Kang Kribo "Orasi" soal Bertani Organik kepada Jokowi

Kompas.com - 26/12/2014, 19:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SUBANG, KOMPAS.com - Sosok Kang Kribo menjadi pusat perhatian dalam dialog Presiden Joko Widodo dengan para petani di Lapangan Bojong Jaya, Subang, Jawa Barat, Jumat (27/12/2014). Kang Kribo, yang bernama asli Hendra, bergaya seperti berorasi saat berbicara dengan Jokowi.

Jokowi dan sejumlah menteri seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono tak kuasa menahan tawa melihat gaya Kang Kribo.

"Perkenalkan Pak, saya Hendra alias Kribo, alias 'kunci rahasia bahan kreasi organik'. Saya punya pekerjaan petani organik," ujar Hendra, saat memperkenalkan diri.

Lantas, Hendra mengisahkan, mengapa ia memilih menjadi petani organik. Menurut dia, bertani organik berpotensi menghasilkan beras organik sampai 8 juta ton. Bahkan, ia menargetkan bisa memproduksi 12 juta ton beras.

 
"Saya sudah ekspor ke Eropa, Amerika, Asia. Jadi kalau Pak Jokowi bilang malu ditanya sama Presiden Vietnam kapan beli berasnya lagi, jangan takut Pak," papar Kribo disambut sorak-sorai para petani yang hadir.
 
Kribo juga menyindir para petani yang masih menggunakan pestisida. Menurut Kribo, pertanian organik yang dibuatnya tak pernah menggunakan pembasmi hama berbahan kimia. 
 
"Kami pakai pestisida nabati, tidak perlu keluar uang. Jadi habluminallah kita dekatkan diri ke lingkungan, kita jangan hablum minal 'toko'," kata Kribo, yang kembali membuat Jokowi terkekeh.

Berulang kali Kribo juga menyebut Jokowi sebagai Presiden 2014-2024. Saat dikoreksi oleh beberapa petani bahwa yang benar adalah 2014-2019, ia tetap mengulangi perkataannya.

 
"Itu doa saya untuk Bapak sampai 2024," katanya dengan percaya diri, sambil mengacung-acungkan tangannya ke udara seperti orang berorasi.

Melihat gaya Kribo itu, Jokowi pun mengaku terkesima. "Apa yang disampaikan Kang Kribo betul 100 persen. Arah kita ingin mengembangkan sawah dan padi organik. Target kita, 500.000 hektar, dan ini sudah didahului oleh Kang Kribo itu bisa ditiru. Saya juga lihat pintar ini Kang Kribo," kata Jokowi.

 
Kribo pun menyahut dan mengungkapkan bahwa ia sudah mengajarkan cara bertani organik ke perguruan tinggi di Malaysia.

"Enggak usah jauh-jauh, Kang. Di sini aja. Catat Pak Menteri, nanti Kang Kribo digilir dari Aceh sampai Papua, langka ini," ujar Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com