Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pakai Pesawat Komersial, Istana Klaim Hemat Rp 120 Juta

Kompas.com - 04/12/2014, 13:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menggunakan pesawat komersial dan duduk di kelas ekonomi dalam perjalanan dinas ke Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/12/2014). Dengan perjalanan seperti itu, Istana mengklaim telah menghemat sampai Rp 120 juta dalam satu kali jalan.

Demikian disampaikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Andi mengatakan, apabila Presiden Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan dengan kapasitas penuh, maka negara harus membayar sebesar Rp 160 juta sampai Rp 170 juta. Sementara jika Presiden harus menyewa satu unit pesawat Garuda Indonesia, biaya yang dikeluarkan lebih mahal lagi, yakni mencapai Rp 400 juta.

"Dengan kalau naik kelas ekonomi sama seperti kemarin, maka yang keluar hanya Rp 40 juta sekian. Bisa hemat Rp 120 juta sekali jalan," kata Andi. (Baca: "Blusukan" ke Semarang, Jokowi Kembali Gunakan Pesawat Komersial)

Meski terbilang hemat melakukan kunjungan dengan pesawat komersial, tetapi Presiden tidak selamanya akan menggunakan cara serupa. Misalnya, Andi menyebutkan kunjungan kerja Presiden ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Jumat (5/12/2014), Presiden akan tetap menggunakan pesawat kepresidenan.

"Ini karena jadwal pesawatnya enggak ketemu, karena habis itu Presiden berencana datang ke acara ICMI di Gorontalo," imbuh Andi.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, penghematan tidak hanya dilakukan dengan memilih moda transportasi yang lebih murah. Penghematan juga dilakukan dengan merampingkan jumlah rombongan yang ikut dalam kegiatan Presiden.

Andi mengatakan, selama masa pemerintahan Jokowi, jumlah rombongan setidaknya sepertiga dari masa pemerintahan sebelumnya. Semakin sedikit rombongan yang dibawa mengharuskan setiap pejabat yang turut serta untuk bisa multitasking.

"Seperti yang diterapkan saat APEC, Asian Summit, dan G-20 itu, semuanya harus bisa multitasking dan ini bisa dilakukan saat kunjungan ke luar negeri pertama," ucap Andi beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com