Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Tawa Pendek Kalla untuk Predikat "Cum Laude" Laporan Kerja Ical...

Kompas.com - 02/12/2014, 21:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar hanya tertawa pendek saat dimintai tanggapan soal penilaian cum laude untuk laporan pertanggungjawaban Aburizal Bakrie pada Musyawarah Nasional IX Golkar sebagai ketua umum periode 2009-2014 dari partai berlambang pohon beringin itu.

"Ha-ha-ha," tawa Kalla dalam tempo pendek, ketika wartawan meminta pendapat soal laporan kerja Aburizal itu, Selasa (2/12/2014) malam. Kalla dimintai pendapat itu saat menghadiri Malam Anugerah Lingkungan Hidup 2014 di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Laporan Aburizal sebagai ketua umum partai disampaikan dalam forum tertutup Munas Partai Golkar, Selasa petang. Peserta Munas Golkar disebut memberikan penilaian cum laudeuntuk laporan tersebut dengan alasan tak ada cacat di dalamnya.


Setelah tawa singkat, Kalla hanya tersenyum. Tak ada komentar tambahan keluar. Ketika terus ditanya, dia menjawab dengan sama pendeknya, "Tanya yang ke sana, peserta Munas (Golkar)."

Ketika kemudian ditanya soal rekaman yang diduga suara Nurdin Halid sedang mengarahkan pemenangan Aburizal dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar, Kalla mengaku belum mendengar soal itu.

Namun, Kalla mempersilakan masyarakat untuk menilai sendiri proses pemilihan ketua umum Partai Golkar dalam Munas IX Golkar yang digelar di Bali tersebut. Dia lalu berujar, "Apabila ingin menghasilkan yang baik, maka prosesnya yang baik juga. Parpol itu harus (berlandaskan) kesepakatan. Kalau ingin jadi pilar demokrasi, ya partai harus demokratis."

Pada hari ketiga pelaksanaan, Ketua Steering Committee Munas IX Partai Golkar Nurdin Halid menyampaikan adanya 543 suara sah dalam kegiatan ini. Menurut dia, semua suara tersebut menerima laporan pertanggungjawaban Aburizal dan mendukung pencalonan kembali pemilik Grup Bakrie itu.

Atas penilaian dan dukungan itu, Aburizal menyatakan terharu dan mengklaim adanya beberapa pengurus daerah yang bahkan memberikan predikat cum laude untuk laporannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com