Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kirim 3 Sukhoi ke Tarakan untuk Awasi Perbatasan dengan Malaysia

Kompas.com - 25/11/2014, 11:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tiga pesawat Sukhoi milik TNI Angkatan Udara sejak Senin (24/11/2014), disiagakan di Pangkalan Terbang Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara. Ketiga pesawat itu disiagakan untuk mengawasi wilayah Laut Ambalat yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, ketiga pesawat itu diterbangkan dari Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Mereka punya latihan rutin di Tarakan, Makassar, dan sejumlah wilayah lain," kata Hadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/11/2014).

Hadi membantah jika penempatan itu berkaitan dengan aktivitas kapal dan pesawat milik Malaysia. Menurut dia, penempatan itu hanya merupakan bagian dari operasi rutin yang sering dilaksanakan TNI AU.

"Latihan rutin ya, jadi bukan hanya untuk menghalau. Sampai sekarang masih di sana (Tarakan)," katanya.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, sejak dipimpin Jenderal Moeldoko, TNI AL dan TNI AU diperintahkan untuk melaksanakan operasi gabungan. Operasi itu termasuk ke dalam operasi pengamanan wilayah perbatasan dan pulau terluar Indonesia yang rutin digelar setiap tahunnya.

"Jadi ada atau tidak ada ancaman, kita tetap standby. Sinergi itu dilakukan agar apabila ada hal-hal yang mengancam wilayah perbatasan dapat langsung kita kejar," ujarnya.

Fuad membenarkan jika pada awal November lalu, sebuah kapal perang milik Malaysia sempat masuk ke dalam wilayah perbatasan Indonesia. Namun, insiden kapal yang masuk wilayah perbatasan itu, menurut dia, tak hanya dilakukan Malaysia. Kapal Indonesia pun kerap melakukan hal yang sama.

"Biasanya kan mereka patroli. Kalau sudah patroli itu terkadang terbawa arus. Nah, masing-masing pihak biasanya akan saling mengingatkan agar tidak masuk lebih ke dalam," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com