JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie hanya menanggapi santai beberapa politisi Golkar yang menentangnya maju kembali sebagai calon ketua umum periode selanjutnya. Menurut dia, penolakan seperti itu adalah hal yang biasa dalam demokrasi.
"Itu biasa, yang menentang banyak, yang mencalonkan lebih banyak. Ha-ha-ha," kata Aburizal di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (13/11/2014).
Menurut dia, persaingan menuju kursi ketua umum harus dilakukan secara sehat dan sportif. Daripada saling menentang, Aburizal menantang para pesaingnya untuk berkompetisi secara terbuka serta sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai dalam munas yang akan digelar.
"Saya sih terbuka saja, penuhi saja AD/ART. Selesai," ujar Ketua Presidium Koalisi Merah Putih ini.
Aburizal mengatakan, setidaknya saat ini dia telah didukung oleh 463 dari 560 DPD I dan II. Mereka, kata dia, telah mengirim dukungannya melalui surat resmi. Kendati demikian, dia belum mengambil keputusan apakah akan maju atau tidak dalam bursa pemilihan calon ketum.
"Kita lihat jumlahnya berapa. Seumpamanya memang jumlahnya banyak, seperti apa yang disampaikan, maka tentu saya dosa kalau tidak menyikapi itu dengan positif," ucap Aburizal.
Meski belum memutuskan untuk maju, beberapa politisi senior Golkar sebelumnya sudah melakukan penolakan terhadap Aburizal. Mereka menilai, Aburizal telah gagal menyukseskan Golkar dalam kepemimpinannya selama lima tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.