Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ambil Sampel DNA Keluarga WNI yang Dibunuh di Hongkong

Kompas.com - 05/11/2014, 15:13 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, tim forensik Polri telah mendatangi keluarga Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih, dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pembunuhan di Hongkong. Tujuan tim forensik mendatangi keluarga dua WNI ini untuk mengambil sampel DNA yang dibutuhkan guna keperluan data antemortem keduanya.

"Target (pemeriksaan DNA) selesai hari Jumat," ujar Boy, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2014).

Boy mengatakan, satu tim telah menuju Cilacap, Jawa Tengah, di mana keluarga Sumarti Ningsih berada. Saat ini sampel dari Cilacap sudah berada di Jakarta dan akan segera dikirim ke Hongkong untuk dilakukan pemeriksaan lebih Jauh.

Selain ke Cilacap, tim forensik juga bertolak ke wilayah Muna, Sulawesi Selatan, yang merupakan daerah asal Seneng Mujiasih. Tim forensik juga akan meminta sampel DNA dari keluarga Seneng, atau yang dikenal nama Jesse Lorena tersebut.

"Untuk membantu proses identifikasi, menentukan jati diri korban, apa benar yang meninggal ini adalah WNI Sumarti dan Seneng Mujiasih," kata Boy.

Boy menambahkan, hingga saat ini, Polri belum mendapatkan data terkait pekerjaan dua WNI tersebut di Hongkong. Saat ini, kata dia, fokus Kepolisian adalah mengupayakan jenazah kedua WNI tersebut bisa dipulangkan ke Indonesia.

"Kami konsentrasi agar dua jenazah ini dapat pulang ke Indonesia dan diserahkan ke keluarga," ujar Boy.

Sebelumnya diberitakan, Jesse Lorena alias Seneng Mujiasih dan Sumarti Ningsih, perempuan asal Cilacap, diduga dibunuh oleh bankir Inggris, Rurik Jutting, di Hongkong. Jasad keduanya ditemukan di apartemen milik pelaku, Sabtu (1/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com