Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiun, Poempida Bentuk Liga Alumni DPR

Kompas.com - 01/10/2014, 09:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sejumlah nama anggota DPR periode 2009-2014 terpaksa angkat kaki dari Senayan karena gagal terpilih kembali menjadi wakil rakyat periode 2014-2019. Meski tak lagi berstatus sebagai anggota Dewan, para mantan wakil rakyat memutuskan untuk membentuk Liga Alumni DPR.

Salah satu inisiatornya adalah mantan anggota Fraksi Partai Golkar, Poempida Hidayatulloh. Pada periode lalu, Poempida adalah anggota Komisi IX DPR yang fokus mengurus masalah kesehatan dan ketenagakerjaan.

"Rencananya, saya dan teman-teman yang tidak terpilih lagi mau bentuk Liga Alumni DPR. Tapi, belum sempat ketemu-ketemu. Nanti agak senggang kami akan berkumpul," ujar Poempida saat dijumpai di ruangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, saat tengah mengemasi barang-barangnya, Selasa (30/9/2014).

Menurut Poempida, Liga Alumni DPR ini bukan dimaksudkan untuk pamer dan membawa status sebagai mantan anggota Dewan. Ia mengaku hanya ingin memberi masukan atas proses pengambilan kebijakan di DPR.

"Kami juga ingin men-challange anggota yang baru terpilih ini agar levelnya lebih bagus dari kami. Maka, Liga Alumni ini akan memberikan masukan, melakukan diskusi, apalagi kami masih punya banyak teman yang masuk lagi di periode baru," kata politisi yang kerap berseberangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie itu.

Selain Poempida, Liga Alumni DPR disebut juga akan diisi oleh mantan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, mantan anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Hanura, Djamal Aziz, mantan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Hary Witjaksana, dan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Bukhori Yusuf.

Tak terlupakan

Bagi Poempida, menjadi anggota Dewan merupakan pengalaman yang berharga. Ia merasa ada keistimewaan saat menjadi wakil rakyat karena semua akses bisa dilakukan dengan mudah.

Poempida menjabat anggota Dewan di tengah periode dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat I. Dia dilantik pada April 2012 menggantikan Jeffrie Geovanie mundur sebagai anggota Golkar lantaran pindah ke Partai Nasdem.

"Bukan akses negatif, melainkan positif. Saya bisa bantu orang dengan hanya telepon direktur-direkturnya, misalnya. Jadi, proses yang berbelit-belit, kalau ditekan anggota Dewan, bisa lancar juga," kata dia.

Suami dari Fahrina Fahmi Idris ini menuturkan, ada kebanggaan yang tak bisa digantikan apa pun saat seseorang mengucapkan terima kasih setelah dibantu. Menurut Poempida, apabila seorang anggota Dewan bekerja sepenuh hati, banyak manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat di sekitarnya.

Ia lalu menunjukkan pesan-pesan singkat yang diterimanya dari masyarakat yang berterima kasih atau hanya sekadar mendoakannya sukses pada kemudian hari.

"Ini bangganya tak bisa digantikan apa pun," ungkapnya.

Kembali ke dunia usaha

Selain membentuk Liga Alumni DPR, Poempida juga akan kembali menekuni bisnisnya di sektor cash management. Dia memiliki sebuah perusahaan yang mengatur suplai uang tunai di mesin-mesin ATM hingga cabang bank di seluruh Indonesia.

Sebagai seorang pengusaha, Poempida bercita-cita bisa menghadirkan teknologi pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia. Dia berharap cita-citanya itu bisa segera direalisasikan dan langsung diterapkan oleh PLN.

Untuk anggota baru DPR, Poempida menitipkan pesan agar mereka banyak membaca dan menulis. Dengan membaca dan menganalisis situasi, menurut dia, anggota Dewan tak akan asal bicara.

"Karena saya basisnya riset, jadi bagi saya anggota Dewan yang hanya omong saja tanpa dasar kajian, ya tidak bagus. Saya sarankan ke depannya itu, DPR harusnya mempunyai tim kajian data sendiri sehingga kita tidak hanya terima begitu saja data dari pemerintah," pungkas Poempida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com