Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Ketum Partai Golkar, Priyo Akan Kembalikan Kader yang Dipecat

Kompas.com - 22/09/2014, 19:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku, telah mengantongi izin dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk maju dalam bursa pemilihan calon ketua umum Golkar yang baru. Priyo pun berencana ingin mengembalikan kader Golkar yang beberapa waktu lalu sempat dipecat dari DPP.

“Ke depan itu sebaiknya kita sama-sama, sama-sama membangun partai ini. Untuk ngumpulke balung sing pisah (mengumpulkan tulang-tulang yang berserak),” kata Priyo di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Golkar memecat sejumlah kadernya seperti Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. Pemecatan ketiga orang itu dilakukan lantaran mereka tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 9 Juli lalu.

Tak hanya ingin merangkul kader yang dipecat, Priyo menambahkan, dirinya juga ingin merangkul kembali kader Golkar yang kini berada di partai lain. Namun, Priyo enggan menyebut siapa saja kader yang dimaksud.

“Jangankan yang dipecat, yang sekarang dipinjam oleh tetangga pun akan kita bujuk untuk balik,” katanya.

Untuk diketahui, ada sejumlah kader Golkar yang telah melompat ke partai lain, salah satunya Basuki Tjahja Purnama yang bergabung dengan Gerindra. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun kini telah keluar dari Gerindra lantaran tak setuju dengan sikap partainya yang mendukung pelaksanaan pilkada tak langsung.

Menanggapi pemecatan Ahok, Priyo mengatakan, hingga kini Golkar belum melayangkan surat undangan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta itu agar kembali ke partai lamanya. Ia menilai, Ahok merupakan sosok politisi yang unik.

Priyo yang juga Wakil Ketua DPR ini pun menegaskan, Golkar membuka pintu kepada Ahok apabila dirinya ingin kembali bergabung.

“Nah sekarang kalau belum kemana-kemana ya silahkan, apakah mau balik kandang? Monggo silahkan kalau kalau mau balik kandang, kami tidak pernah alergi menerima orang-orang yang punya keunikan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com