Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pusing karena Banyak Aturan yang Tumpang Tindih

Kompas.com - 19/09/2014, 10:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden terpilih Joko Widodo pusing karena tumpang tindihnya peraturan di seluruh jenjang pemerintahan di Indonesia. Jokowi pun menyatakan komitmennya memangkas peraturan-peraturan yang dinilai tidak efisien.

"Saya ndak tahu mulainya dari mana, PP-nya ada, keppres-nya ada, perpres-nya ada, turun lagi ke kementerian, kepmen-nya ada juga. Di daerah, perda-nya ada, pergub-nya juga ada, sampai ke perwali dan perbup juga ada. Coba, gimana ndak pusing itu? Kok bisa ya produksi aturan banyak sekali. Untuk apa?" ujar Jokowi pada acara peluncuran Roadmap Perekonomian Apindo di Ballroom Four Seasons Hotel, Jakarta, Kamis (18/9/2014) malam.

"Saya itu dari swasta, masuk ke pemerintah itu bingung. Harusnya, kualitas aturannya yang ditingkatkan. Bukannya mencipatkan begitu banyak aturan. Kami lagi milah-milah, mana yang harus dibatalkan, revisi, kita benahi," sambung Jokowi.

Dengan peraturan yang sederhana tetapi tetap memiliki kekuatan hukum, Jokowi ingin mewujudkan kepastian hukum di Indonesia. Ia yakin bahwa penyederhanaan peraturan itu akan membuat pemerintahannya menjadi lebih lincah mewujudkan pembangunan.

Lebih jauh, Jokowi mengatakan, untuk menyederhanakan peraturan itu, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla harus memiliki dukungan politik yang kuat di parlemen. Oleh sebab itu, kata Jokowi, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan seluruh kekuatan politik di parlemen demi mewujudkan hal itu.

"Sekarang mungkin masih belum kuat kita di parlemen, tapi sebentar lagi akan kuat. Ndak usah saya bocorkan di sinilah siapa (partai yang akan merapat ke Jokowi-JK)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com