Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Keluarga Besar UGM, Akan Jadi Peristirahatan Terakhir Ketua Umum Partai Gerindra

Kompas.com - 29/08/2014, 02:48 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi, akan dimakamkan di Yogyakarta, Jumat (29/8/2014). Rencananya, Suhardi dimakamkan di kompleks Makam Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada.

Saat ini jenazah Suhardi disemayamkan di Kantor DPP Gerindra, Jalan Harsono RM No 54, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebelumnya, jasad Suhardi sudah terlebih dahulu dibawa ke kediaman pribadinya di Jalan Jati Padang Baru No 77, Jati Padang, Pasar Minggu.

Setelah dishalatkan di masjid di dekat rumahnya, jenazah Suhardi baru dibawa ke Kantor DPP Partai Gerindra. Rencananya, jenazah akan diberangkatkan ke Yogyakarta dengan menggunakan pesawat, Jumat, pukul 09.00 WIB. Sebelum diterbangkan ke Yogyakarta, akan ada upacara pelepasan jenazah di kantor partai ini.

"Sekitar pukul 08.00 WIB akan dilakukan upacara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Pak Prabowo (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto)," ujar Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Habiburochman, Jumat dini hari, di tempat persemayaman.

Setiba di Yogyakarta, jenazah Suhardi akan dibawa dulu ke kediaman keluarga, di Jalan Kaliurang Km 7,5 Gang Dahlia No 90 Kayen Dempet, Condong Catur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun lokasi Makam Keluarga Besar UGM adalah Ring Road Utara, Sawit Sari, Condong Catur, Depok, Sleman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com